Jumat, 26 November 2010 - , , , , , 0 komentar

Langsing dengan Energi Positif

Ilmu psikologi membuktikan energi positif dapat membuat kita berhasil mencapai segala cita-cita, termasuk menurunkan berat badan. Iya, energi positif bisa membuat program diet kita sampai pada tujuan lebih cepat. Tidak percaya?

Saat berbicara mengenai energi positif, kita pasti mengdeskripsikannya sebagai mengatur otak untuk selalu berpikir positif terhadap segala yang terjadi pada diri kita. Apakah ini hal yang mudah atau justru sangat tidak mungkin? Justru disini letak tantangannya.

Karena sebenarnya, cara kerja energi positif hampir sama dengan program diet. Keduanya sama-sama melatih diri untuk mengikuti keinginan tubuh. Saat kita berhasil memilah mana yang dapat menyemangati kita agar tetap fokus mencapai cita-cita, maka kita telah memiliki energi positif.

Hal serupa juga kita terapkan pada program diet. Saat kita percaya akan kemampuan diri mengalahkan nafsu makan yang berlebihan, maka ‘energi’ program diet kita sebenarnya adalah energi positif. Dan kali ini, Prevention akan mengajak kita semua melakukan diet energi positif setiap hari dengan melakukan trik berikut ini:

Senin : Benahi peta pikiran kita.
Bagi banyak orang, program diet adalah penyiksaan padahal ini adalah salah satu cara agar kita bisa lebih bersyukur atas tubuh yang diberikan pada kita. Dengan menurunkan berat badan, kita telah menyelamatkan diri dari berbagai macam penyakit kronik. Ini artinya, kita punya waktu banyak untuk menikmati momen-momen bahagia bersama orang-orang tercinta.

Saat bobot mulai berkurang, kita tak perlu merasakan nafas yang tersengal-sengal setiap kali berjalan. Apakah ini yang dinamakan penyiksaan? Jadi mulailah fokus pada manfaat yang dapat kita nikmati dari program mengatur pola makan dan berolahraga teratur. Bayangkan kebahagiaan yang sudah menunggu kita cukup lama. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk menghampiri kebahagiaan itu.

Selasa : Tempatkan diri Anda pada posisi paling atas pada daftar prioritas.
Coba telisik, seberapa sering kita mengabaikan diri sendiri karena terlalu sibuk bekerja untuk perusahaan? Pernahkah terlintas saat kita mengabaikan kesehatan diri sendiri, maka bisa jadi ada masa di mana tubuh kelelahan dan tak dapat melakukan apa-apa? Cobalah untuk menyediakan waktu untuk diri kita sendiri. Apakah itu untuk pembentukan mental atau fisik kita. Dan satu-satunya cara pembentukan itu berjalan optimal adalah dengan menjadikan diri kita sebagai prioritas utama.

Konsekuensinya, kita harus berani menolak makanan berlemak pada saat menghadiri pesta. Atau memaksakan diri bekerja semalam suntuk hanya untuk membuat bos senang. Bagaimana pun juga tubuh butuh istirahat. Dan berilah hak ini secara khusus bagi diri kita sendiri, jangan selalu memenuhi tuntutan dari sekitar kita.

Rabu : Buat daftar kegiataan apa saja yang bisa membuat kita bahagia.
Sebisa mungkin, buatlah daftar yang mudah dilakukan dan tak berhubungan dengan makanan. Misalnya membaca buku, mendengarkan musik, belajar alat musik baru, atau belajar bahasa baru. Tujuannya adalah untuk mengalihkan ‘kesendirian’ kita yang selalu dikelilingi dengan makanan menjadi waktu memanjakan diri. Bonus lainnya, cara ini akan membuat kita punya pelarian yang positif setiap kali menghadapi masalah.

Kamis : Waktunya melakukan perawatan diri.
Minimal seminggu sekali kita memberikan reward pada diri. Yup, lingkarilah tanggal-tanggal yang tepat untuk memberikan rileksasi pada pikiran dan otot-otot tubuh. Pilihannya beragam, bisa pergi ke gym, spa, atau creambath. Ini lebih baik ketimbang duduk di depan televisi dengan mengunyah berbagai camilan tinggi sodium dan lemak.

Jumat : Nikmatilah makanan kesukaan kita.
Sebenarnya tak ada makanan ‘terlarang’ karena makanan adalah sebuah kebiasaan bukan isu moral. Artinya, saat kita makan yang harusnya terlintas di kepala adalah nikmat. Tapi kata nikmat bukan berarti harus makan dengan berlebihan. Karena bagaimana pun juga, Tuhan sudah menciptakan mekanisme yang sempurna agar kita mengerti kata cukup dalam setiap makanan yang masuk ke dalam tubuh. Jadi jangan paksa tubuh bekerja di luar sistemnya.

Sabtu : Olahraga itu harus menyenangkan!
Itu mengapa berhentilah mengaitkan olahraga dengan keringat bercucuran dan nafas yang tersengal-sengal. Pilihlah olahraga yang kita sukai, mulai dari berjalan di pantai, jogging sambil mendengarkan musik kesukaan kita, sampai berenang. Agar kesenangannya bertambah, sesekali ajaklah teman untuk berolahraga bersama. Dan buatlah variasi olahraga dua minggu sekali, sehingga kita selalu menemukan tantangan baru.

Minggu : Waktunya berbicara dengan diri sendiri.
Coba lakukan evaluasi, apa saja yang berhasil kita lakukan sesuai perencanaan dan apa saja yang meleset. Amati faktor pendukung dan penghambatnya. Jika ternyata kita lebih banyak mencapai titik keberhasilan, beri selamat pada diri sendiri. Tapi jika sebaliknya, semangati diri untuk melakukan yang terbaik bagi diri kita.

Sebenarnya, apa yang kita lakukan selama seminggu ini adalah manajemen pikiran. Kita membuat diri kita lebih rasional dalam bertindak, dan pikiran yang rasional akan mengkontruksi tingkah laku yang sejalan denngan apa yang kita pikirkan. Jadi, biarkan energi positif itu menghampiri dan menyusutkan bobot kita.


Sumber: Kompas

0 komentar:

Posting Komentar