Senin, 30 Mei 2011 - , 0 komentar

24 Fakta tentang Wanita yang Sulit Dipahami Laki-Laki

  1. Jika Anda memujinya, dia akan mengira Anda gombal.
  2. Jika Anda tidak memujinya, Anda adalah laki-laki tak berguna.
  3. Jika Anda setuju terhadap semua keinginannya, dia akan melonjak.
  4. Jika Anda tidak setuju, Anda tidak pengertian.
  5. Jika Anda sering mengunjunginya, dia pikir Anda membosankan.
  6. Jika Anda tidak sering mengunjunginya, dia menuduh Anda “main” sama orang lain.
  7. Jika Anda berpakaian rapi, dia bilang Anda menarik perhatian wanita lain.
  8. Jika Anda tidak berpakaian rapi, dia bilang Anda berantakan.
  9. Jika Anda cemburu, dia bilang Anda jahat.
  10. Jika Anda tidak cemburu, dia bilang Anda tidak cinta padanya.
  11. Jika Anda telat satu menit, dia akan marah-marah.
  12. Jika dia telat satu jam, dia bilang itu memang seharusnya bagi seorang wanita.
  13. Jika Anda mengunjungi wanita lain, dia akan menuduh Anda berselingkuh.
  14. Jika dia dikunjungi oleh laki-laki lain, dia akan berucap, “Oh, sudah biasa, kami wanita!”
  15. Jika Anda tidak membantunya menyeberang jalan, dia menganggap Anda kurang etika.
  16. Jika Anda berhasil membantunya menyeberang jalan, dia anggap itu taktik lelaki.
  17. Jika Anda menatap wanita lain, dia akan menuduh Anda buaya.
  18. Jika dia ditatap laki-laki lain, dia berkata bahwa mereka mengaguminya.
  19. Jika Anda membiayai hidupnya, dia pikir Anda meremehkannya.
  20. Jika Anda tidak membiayai hidupnya, dia pikir Anda pelit.
  21. Jika Anda bicara, dia ingin Anda sendiri mendengar yang Anda bicarakan.
  22. Jika Anda mendengar, dia ingin Anda yang bicara.
  23. Jika dia menangis, Anda salah telah membuatnya menangis.
  24. Jika Anda menangis, dia pergi darimu karena Anda bukan laki-laki sejati.



Dari berbagai sumber
Sabtu, 21 Mei 2011 - , , 0 komentar

Bagaimana Belajar Mencintai Pekerjaan?

Banyak faktor yang menentukan seseorang bisa mencintai pekerjaannya atau tidak. Kesesuaian latar belakang pendidikan, keterampilan, pengetahuan, dan minat seseorang dengan pekerjaan akan membuat seseorang merasa nyaman dengan pekerjaannya.

Menurut Donna Turner, praktisi dari Sumber Daya Manusia Experd, tercapainya harapan seseorang akan kondisi lingkungan fisik kerja yang sesuai, hubungan atasan dan bawahan yang harmonis, gaji dan reward yang pas, tantangan dan kompleksitas kerja yang sesuai dengan kapasitas pribadi juga ikut menentukan.

Selain itu masih ada juga citra positif perusahaan tempat seseorang bekerja, load kerja, manajemen waktu yang efisien, serta masih banyak faktor lain. Semua ini akan menentukan bahagia-tidaknya seseorang dengan pekerjaan yang ia lakukan. Anda bisa menelusuri di sini. Apa saja penyebab ketidakbahagiaan Anda untuk kemudian dicari jalan keluarnya.

1. Konsultasi pada psikolog karier
Pertimbangkanlah kembali jika Anda berpikir bahwa rutinitas adalah hal yang menjadi batu sandungan bagi Anda, perhitungkan sejauh mana rutinitas yang bisa Anda toleransi, dan sejauh apa yang bisa membuat Anda tertekan dan terbebani. Apakah rutinitas yang berkaitan dengan interpersonal, suasana fisik kantor, prosedur/proses kerja, ataupun hasil kerja, yang membuat Anda tidak bahagia dengan pekerjaan saat ini.
Berkonsultasi dengan psikolog karier bisa membantu Anda mengakses kemampuan diri yang terpendam. Anda bisa mengikuti tes-tes minat serta alat-alat ukur/assesment yang digunakan dalam penelusuran karier. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui jenis pekerjaan/karier, serta minat yang sesuai bagi Anda.

2. Alternatif solusi praktis
Jika ternyata pekerjaan/karier yang Anda jalani sekarang kurang sesuai, pertimbangkan untuk mengawali lagi pilihan pekerjaan yang lebih cocok. Jika ternyata pekerjaan/karier Anda saat ini sudah sesuai, pertimbangkan faktor-faktor apa yang menjadi penghambat kepuasan Anda bekerja saat ini. Sebagaimana diurai di atas, diskusikan alternatif solusi praktis apa saja yang bisa Anda ambil untuk menentukan langkah selanjutnya.

Lihat pula kecenderungan Anda pada masa-masa sebelumnya. Misal, dalam tiga tahun terakhir, Anda sudah tiga kali pindah kerja dengan siklus waktu kerja yang cenderung pendek, bisa diindikasikan bahwa ketika Anda mulai merasa menguasai suatu hal, lalu merasa pekerjaan yang dilakoni sebagai rutinitas, berarti Anda kurang tertantang. Jika begitu, cobalah cari tantangan pekerjaan yang sifatnya moderate (sedang) untuk meningkatkan semangat kerja Anda. Setiap unit kerja tentu memiliki ragam spektrum kerja dengan tingkat kesulitan dan kompleksitas kerja yang berbeda.

3. Tumbuhkan "mindset" positif
Diskusikan dengan atasan Anda, kemungkinan mendapatkan tanggung jawab kerja yang baru, yang bisa meningkatkan level keterampilan dan pengetahuan Anda. Ajukan diri untuk terlibat dalam project baru yang berkaitan dengan role kerja Anda, jika terbuka tawaran tersebut di tempat kerja Anda. Bergabunglah dengan grup profesi, yang sesuai dengan profesi Anda, dengan memperluas networking sekaligus meng-update regulasi baru, tren, dan ilmu baru, berkaitan dengan profesi kerja Anda. Hal ini tentu akan bermanfaat bagi perusahaan Anda saat ini maupun bagi Anda pribadi.

Bisa-tidaknya Anda menikmati pekerjaan tergantung juga pada bagaimana mindset Anda terhadap pekerjaan tersebut. Tumbuhkan mindset positif. Visualisasikan hal-hal detail dan menarik mengenai pekerjaan yang sudah didapatkan dan ingin Anda optimalkan. Tanamkan itu di benak dan hati Anda dari waktu ke waktu. Hal ini akan mendorong kecintaan terhadap pekerjaan dan membuat Anda tergerak membereskan dan mengatasi hal-hal yang mengganjal rasa suka Anda pada pekerjaan tersebut.

Selamat mencoba!




Sumber :CHIC
- , , 0 komentar

Rekan Kerja Bisa Membunuh Karier Anda

Ada banyak hal  yang bisa menjatuhkan seseorang dari pertemanan. Namun, kita masih bisa mengeruk keuntungan dari pertemanan tadi tanpa harus takut karier kita rusak karenanya. Berikut adalah cara menetapkan batasan untuk pertemanan di tempat kerja:

Berjaga-jaga sejak awal
Anda baru kenal dengan si anak baru. Senda yang terjadi begitu cair. Candanya pun mengalir begitu saja. Hm, hati-hati, Anda akan mudah tergoda untuk menceritakan tentang masalah pribadi. Jangan terlalu cepat berbagi informasi personal Anda seketika itu juga. Waspadalah dengan siapa Anda berbagi cerita pribadi. Jangan terlalu mudah berbagi hal-hal semacam itu. Anda harus memberi waktu yang cukup untuk membangun rasa percaya kepada si dia dan untuk saling mengenal kepribadian. Coba pergi makan siang bersama dulu sambil bicarakan hal-hal yang umum baru pergi hang out bersama.

Minimalisir acara sosialisasi di dalam kantor
Masih wajar jika Anda dan teman di kantor itu pergi makan siang bersama, duduk bersebelahan saat rapat, atau pergi minum kopi bersama sesekali, namun, jangan habiskan berjam-jam di kubikelnya sambil bergosip.

"Jika pertemanan terlalu cair, bisa-bisa terlibat drama kantor, misal; cinta lokasi, bos galak, atau bikin geng memusuhi rekan kerja lain. Hal-hal negatif semacam ini bisa menurunkan produktivitas," terang Susan Shapiro Barash, penulis Toxic Friends: The Antidote for Women Stuck in Complicated Friendships.

Pertemanan di kantor seharusnya cukup sebagai penyeimbang saja. Untuk menjaga pertemanan semacam ini, ada baiknya untuk menjaganya low profile saat di kantor. Untuk urusan acara pribadi dengan si teman, lakukan di luar jam kantor dan di luar lingkungan kerja. Ini akan mencegah tuduhan bahwa Anda terlalu sering bersosialisasi ketika di dalam kantor karena ini akan merefleksikan produktivitas Anda. Disarankan untuk melanjutkan hubungan pertemanan atau urusan di luar urusan kantor di luar lingkungan kerja.

Hati-hati melaporkan hubungan
Jika Anda merasa atasan Anda adalah sahabat terbaik, ingat; ketika ada laporan mengenai hubungan antara dua individu, penting untuk membangun batasan yang disepakati bersama agar yang lainnya tidak merasa ada perlakuan khusus atau ketidakadilan dari si atasan.

Meski bos Anda adalah sahabat terbaik Anda, bukan berarti Anda bisa menyombongkan kedekatan ini di kantor. Ketika menyangkut promosi, Anda tak ingin kan rekan kerja lain berpikir bahwa karier Anda bisa naik karena pertemanan dengan bos?

Lain lagi jika Anda punya teman yang setara. Awalnya berteman seangkat, kemudian salah satu dari kalian dapat promosi, maka batasan baru pun harus mulai dipasang. Misal, Anda dan rekan kerja berada dalam grup yang berisi 5 orang yang saling dekat. Tiba-tiba Anda mendapat promosi dan naik ke jabatan yang lebih tinggi. Anda sudah tak bisa lagi komplain mengenai cara kerja anggota grup tadi ke anggota lainnya, meski itu cara Anda sebelum dipromosi. Karena ini akan menyakiti pertemanan Anda, termasuk reputasi Anda. Jangan lupa, fokus utama Anda adalah pekerjaan, artinya, Anda harus mematok batasan dengan rekan kerja Anda mengenai seberapa banyak waktu yang bisa Anda lewatkan untuk saling bercanda dan banyaknya ungkap pikiran yang ditukar.

Anda pun mesti menghormati batasan yang diberikan oleh rekan kerja Anda. Meski hal itu terlontar secara eksplisit. Misal, saat Anda sedang bercerita tentang kencan Anda semalam, dan si teman Anda itu tiba-tiba mematikan monitor sambil melihat jam tangan. Itu tanda-tanda bahwa ia tak ingin tahu mengenai hal pribadi Anda.
Punya pengalaman bagaimana teman kerja membuat kinerja tidak produktif atau merusak karier dan cara Anda mengatasinya?


Sumber :careerbuilder
- , , , 0 komentar

Membangun Karma Baik di Kantor

Anda pasti mengerti pentingnya membangun hubungan yang kuat. Tanpa orang lain, hidup terasa hampa. Begitu juga hidup di kantor. Jika Anda ingin sukses di kantor, Anda butuh dukungan dan rasa hormat dari rekan kerja. Lagipula Anda tak pernah tahu kapan anda akan diminta bekerja satu tim dengan rekan kerja yang mana. Belum lagi ketika Anda sedang kesusahan saat sudah tenggat waktu. Memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja juga bisa membantu suasana kerja lebih menyenangkan.

Berikut 8 cara untuk membangun karma yang baik di kantor:
1. Ramah
Reputasi Anda tak hanya dibangun lewat kualitas pekerjaan. Sikap Anda pun juga menjadi faktor. Tersenyum dan menyapa rekan kerja yang berpapasan di lorong juga bisa menjadi cara untuk menampilkan kesan bersahabat dan positif. Langkah kecil lain, seperti membukakan pintu dan menahan pintu lift untuk rekan kerja juga bisa membantu. Lagipula, siapa sih yang tak suka bekerja dengan orang yang bersahabat?

2. Menawarkan bantuan
Jika Anda melihat rekan kerja sedang kesusahan karena proyek yang sedang ia kerjakan, sementara Anda sedang bersantai, tawarkanlah bantuan. Kolega Anda akan sangat berterima kasih dan mengingat bantuan Anda, siapa tahu ia akan membantu Anda saat kesusahan di masa mendatang.

3. Sukarela untuk proyek yang tak diinginkan
Jika Anda bisa mengajukan diri untuk melakukan suatu tugas, Anda bisa membangun citra diri sebagai team player, plus Anda bisa melatih kemampuan baru dalam prosesnya. Bonusnya, tipe-tipe proyek ini kadang sangat penting di mata manager, dan maju untuk mencalonkan diri bisa menjadi cara untuk dikenali oleh atasan Anda.

4. Bersih-bersih
Jangan menjadi orang yang menyusahkan pekerjaan teman kerja lain. Contoh, berbenahlah setelah Anda menggunakan ruang istirahat atau ruang rapat. Dalam survei yang dilakukan Robert Half International, meninggalkan ruangan bersama dalam keadaan berantakan adalah hal yang paling menyebalkan dan paling tak disukai orang kantoran.

Lainnya, jika Anda menggunakan barang bersama, seperti printer, pastikan dalam keadaan baik. Misal, jika ada kertas yang menyangkut, tinta habis, atau lainnya, atasi segera supaya orang yang menggunakannya sesudah Anda bisa menggunakan kembali.

5. Waspada kebiasaan menyebalkan Anda
Sebisa mungkin hindari kebiasaan yang bisa mengganggu orang lain, khususnya jika Anda bekerja dalam satu ruangan besar dan orang-orangnya duduk berdekatan. Contoh, jika Anda harus mendengarkan lagu saat mengetik, kenakanlah headphone. Hindari penggunaan speaker kecuali memang diminta rekan lain dan diperlukan. Bagi sebagian orang, bekerja sambil mendengarkan musik bisa jadi hal yang menyebalkan. Jika Anda suka makanan yang berbau menyengat, makanlah di luar ruangan, siapa tahu ada rekan kerja Anda yang sedang hamil dan tak bisa mencium bau-bauan menyengat.

6. Ajak anak baru untuk makan siang bersama

Anda pasti ingat bagaimana rasanya menjadi anak baru, yang tak mengenal siapa-siapa, dan bingung akan segalanya. Jangan segan untuk membantu anak baru di kantor dengan mengundangnya makan siang bersama agar Anda bisa menjelaskan mengenai tata cara atau aturan di kantor. Tindakan kecil semacam ini bisa membuatnya memiliki ikatan tersendiri dengan Anda.

7. Dengarkan

Anda bisa saja memegang teguh pendapat Anda bahwa cara itulah yang terbaik untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan. Namun, tak ada salahnya kan mendengar pendapat orang lain tanpa memaksakan pendapat Anda? Memperlihatkan rasa hormat kepada ide orang lain membuat orang lain tahu bahwa Anda menghargai opini mereka. Sebagai tambahan, Anda bisa membangun pengetahuan mereka dengan solusi superior hingga Anda bisa mewujudkan pendapat Anda.

8. Hormati usaha orang lain
Ini bisa jadi merupakan aturan terpenting. Saat seorang rekan kerja membantu Anda membuat pekerjaan lebih mudah, ucapkan rasa terima kasih Anda. Jika usaha mereka memang sungguh luar biasa, sampaikan kepada atasan Anda. Kolega Anda akan sangat senang membantu Anda jika upayanya dihargai oleh Anda.

Ingat, perlakukanlah orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan agar Anda bisa membangun reputasi sebagai kolega yang menyenangkan dan sangat membantu.


Sumber  : careerbuilder
- , , 0 komentar

Tipe-tipe Unik Rekan Kerja dan Cara Hadapinya

Suka atau tidak, Anda harus bertemu dengan rekan sekantor, bahkan mungkin kerja Anda pun bersinggungan dengan mereka. Berikut adalah beberapa tipe umum rekan kerja dan cara menghadapinya:

Si Antik

Sekian puluh tahun bekerja di perusahaan membuat orang ini cukup tahu banyak tentang sejarah perusahaan. Perubahan dalam sistem perusahaan bisa membuatnya ketakutan dan siap pasang wajah garang. Cara menghadapi tipe rekan kerja seperti ini harus ekstra sabar dan penuh hormat. "Ingat dalam kepala Anda, si tipe antik ini adalah orang yang sudah berhasil melewati masa-masa sulit perusahaan, PHK, dan lainnya. Bisa dikatakan, ia sudah tahu seluk-beluk perusahaan, apa pun posisinya," jelas Elizabeth Freedman, pengarang "Work 101: Learning the Ropes of the Workplace Without Hanging Yourself" dan "The MBA Student's Job-Seeking Bible."

Tipe Antik semacam ini umumnya senang mengomel dan menggerutu. Bisa jadi karena ia bosan, tetapi masih takut akan perubahan sistem atau teknologi yang dibawa oleh anak-anak baru yang masih muda. Ia mungkin akan sulit menerima dan mencerna perubahan-perubahan itu. Supaya tidak menyakiti perasaannya dan bisa merebut hatinya, cobalah dekati ia perlahan dan ajarkan perlahan tanpa membuatnya merasa bodoh atau merendahkan pengetahuannya. Kerendahan hati dan rasa hormat untuk mengajari dia akan membuatnya merasa dihargai.

Si Bintang Sinetron
Mobilnya mogok sebelum presentasi besar, dan ia yakin istrinya sedang berselingkuh, ia tak suka dengan pacar baru anaknya, dan ia merasa tetangganya memata-matainya.

Meski terdengar konyol, tetapi menurut Kathi Elster, pengarang "Working With You Is Killing Me," tipe-tipe dramatis semacam ini bisa bikin frustasi. Tipe semacam ini hanya ingin diperhatikan, dan tiap kali diberikan saran, mereka tidak mendengar atau menjalankan. Mereka cuma ingin diperhatikan dengan drama hidupnya. Untuk menghadapi hal-hal semacam ini disarankan mengarahkan pembicaraan dengan kalimat diplomatis, seperti, "Aku  yakin kamu punya teman-teman dekat yang lebih mengerti hal-hal semacam ini, aku kurang paham soal semacam ini," lalu gantilah topik pembicaraan.

Tipe Pendiam
Tipe seperti ini lebih senang makan siang di mejanya, pergi dan pulang tanpa salam. Umumnya tipe ini rajin ikut rapat, tetapi Anda tak pernah ingat dia bicara apa pun di rapat itu. Menurut pengamatan Elster, tipe ini adalah pekerja yang bagus. Mereka selalu mengerjakan tugas yang diminta, tetapi mereka sulit maju karena sulit sekali menyuarakan isi kepalanya. Untuk bisa akur dengan tipe seperti ini, cobalah untuk lebih dekat dan jadi orang yang pengertian. Pujian tulus, khususnya di depan orang lain, akan membantunya membuka diri kepada Anda karena ia tahu Anda bukan musuhnya.

Tipe Korban
Sering mengeluh selalu mendapat klien yang sulit, ada yang mencuri pulpennya, dan sebagainya. Setiap keputusan yang berhubungan dengannya selalu dianggap sebagai hal yang membuat hidupnya sengsara.

Tipe Korban selalu merasa setiap orang punya niat jahat padanya. Untuk berhadapan dengan orang semacam ini, biarkan ia mengeluarkan isi pikirannya, tak perlu terlalu mengambil pusing isi pembicaraannya, lalu langsung ganti subyek obrolan.

Tipe Pemarah dan Tidak Puas
Tipe ini tidak bisa terima segala sesuatu yang tidak memuaskan hatinya. Jadwal rapat yang mundur sejam saja sudah siap membuatnya meledak. Ia akan memasang tampang mencibir ketika diminta memperbaiki laporannya. Ia tipe yang berani mengungkap dan membiarkan semua orang mendengar isi pikirannya jika ada yang tak sesuai keinginannya, dan biasanya suaranya cukup lantang untuk didengar semua orang. Tetapi tipe seperti ini cenderung punya taktik pasif-agresif. Ia pun tak segan-segan mengungkit kesalahan seseorang terhadapnya di depan orang lain. Intinya, jangan sampai menyinggung dirinya.

Yang bisa dilakukan untuk berhadapan dengan orang ini adalah kesabaran ekstra untuk menelan harga diri dan menciptakan situasi aman dan nyaman baginya, supaya ia tahu, Anda tidak bermaksud buruk padanya. Ketika ia merasa dihormati dan bisa percaya pada Anda, emosi negatifnya akan mulai mengendur, mudah-mudahan ia pun akan bisa mendengarkan. Jika Anda mau mendengarkannya, ia pun akan mau mendengarkan isi pikiran Anda.

Tipe Direktur Sosial

Tipe ini sangat suka mengatur acara tukar kado, dan memastikan setiap orang mengetahui tanggal piknik kantor. Bergantung dengan mood Anda, energi yang ia berikan akan sangat berkharisma dan penuh rasa syukur. Nikmati keuntungan bekerja dengan tipe rekan kerja semacam ini. Anda tak perlu merasa takut melewatkan tanggal-tanggal penting kantor. Tipe ini paling suka menyelenggarakan acara-acara kantor. Jika jadwal Anda penuh dan isi kantong makin menipis, sebaiknya tolak ajakannya untuk patungan dengan perlahan dan sopan. Jangan lupa pula untuk mengingat ulang tahunnya supaya ia merasa dihargai dan dicintai, karena jelas ia sangat menghargai hari-hari raya.

Sumber :careerbuilder
Jumat, 20 Mei 2011 - , , 0 komentar

Mendengarkan Orang Lain, Caranya?

Kebanyakan orang lebih senang berbicara dan menonjolkan siapa dirinya ketimbang mendengarkan orang lain. Kemampuan mendengarkan memang tak dimiliki semua orang, tetapi bukan berarti tidak bisa dipelajari, kan?

Sebelumnya, kenali lebih dahulu tipikal orang yang tidak suka mendengarkan, terutama jika Anda sedang berkonflik. Saat itu Anda menjadi tidak peduli bagaimana perasaan orang lain dan keukeuh bahwa orang lain yang salah. Karakter yang muncul dalam kondisi seperti ini di antaranya:

* Merasa paling benar. Cenderung keras kepala dan menyatakan Anda paling benar.
* Menyalahkan orang lain. Menyatakan secara langsung maupun tersirat bahwa masalah yang sedang dihadapi adalah kesalahan orang lain.
* Membela diri. Dengan argumentasi kuat, Anda menolak mengakui kelemahan dan kekurangan yang ada pada diri Anda.
* Memposisikan diri sebagai "martir". Anda mengklaim diri sendiri sebagai korban atas tirani orang lain dalam menghadapi suatu masalah.
* Merendahkan. Anda berbicara dominan dan membuat orang lain merasa inferior atau bahkan dipermalukan.
* Pelabelan. Anda menunjuk orang lain atau menyebut namanya ketika terlibat dalam perselisihan.
* Sarkastis. Sikap, kata-kata, bahkan nada suara Anda meremehkan atau merendahkan orang lain.
* Serangan balik. Setiap kritik tentang Anda, Anda balas kembali dengan kritikan.
* Mencari kambing hitam. Anda mengisyaratkan orang lain lah yang bersalah dengan ketidakmampuannya.
* Pengalihan. Anda seringkali mengalihkan pembicaraan seenak hati.
* Menyalahkan diri sendiri. Anda bertingkah seakan Anda telah berbuat sesuatu yang buruk untuk menghindari kritik.
* Tidak ada harapan. Anda mengklaim bahwa Anda telah melakukan segala cara namun tak ada satu pun yang berhasil.
* Menyangkal. Anda menyangkal keterlibatan Anda dalam masalah, dan meyakinkan bahwa Anda tidak kesal terhadapnya.
* Gemar "menolong". Anda lebih cenderung memberikan saran dalam rangka membantu namun tak pernah mendengarkan kebutuhan orang lain.
* Agresi yang pasif. Kemarahan Anda ditandai dengan hanya diam, mencibir, atau bahkan secara agresif menggebrak pintu.
* Membaca pikiran. Anda berharap orang lain untuk mengerti perasaan Anda tanpa Anda minta.

Sudah mengenali daftar karakter ini? Apakah ada dalam diri Anda? Jika dominasi karakter ini menguasai diri Anda, ini saatnya manfaatkan indera pendengaran Anda dengan semestinya, yakni mendengarkan orang lain.

Diperlukan empati, keterbukaan, kasih sayang, dan rasa menghargai untuk membangun komunikasi yang baik terhadap orang lain. Dengan karakter ini Anda mulai bisa mengubah kebiasan dominasi pembicaraan dengan mendengarkan.

Empati artinya Anda mendengar dan berusaha melihat perspektif lain dari kacamata lawan bicara Anda. Dengan melatih kemampuan ini Anda akan menemukan kebenaran dari apa yang orang lain katakan tentang Anda. Bahkan kritik orang lain terhadap Anda yang terdengar tidak adil, atau pandangan yang bertolak belakang dengan Anda, akan lebih mudah diterima.

Keterbukaan mengandung makna Anda mampu berekspresi dengan perasaan Anda secara terbuka dan leluasa. Anda bisa dengan mudah mengatakan "Saya merasa tidak nyaman".  Dengan mengatakan perasaan Anda yang sebenarnya secara lugas, orang lain tidak akan merasa ditekan. Sebaliknya, komunikasi negatif membuat Anda menyimpan perasaan negatif atau bahkan memunculkan sikap agresif yang membuat orang lain merasa tertekan.

Menghargai dan memperlakukan orang lain dengan kebaikan, dan kepedulian yang jujur memberikan kesan positif dan membangun komunikasi yang baik. Sebaliknya, menempatkan orang dalam kondisi permusuhan, persaingan, bahkan merendahkan harga dirinya, membuat komunikasi menjadi buruk.


Sumber: Telegraph
- , , 0 komentar

Mengikis Komunikasi yang "Bossy"

Lingkungan kerja membutuhkan komunikasi yang santun dan hangat. Dengan begitu, hubungan individu dengan lawan bicaranya dalam lingkungan kerja akan menjadi lebih hangat, erat, dan manusiawi. Setiap individu dalam lingkungan kerja perlu memahami pentingnya komunikasi seperti ini, dan juga melakoninya. Jika tidak, jangan heran jika suasana kantor tak nyaman lantaran komunikasi yang dibangun cenderung preman seperti membentak, sok menyuruh, dan bossy.

Bentuk komunikasi yang perlu dibangun dalam lingkungan kerja ini disebut sebagai komunikasi adab oleh Wahyu Wibowo, penulis dan pelatih komunikasi adab, kultur perusahaan, dan media massa. Wahyu menjelaskan, karyawan membutuhkan komunikasi, namun bukan sekadar komunikasi organisatoris, melainkan komunikasi yang mencerminkan budi pekerti luhur, apresiatif terhadap profesi, dan keleluasan wawasan. Dengan membangun komunikasi adab dalam perusahaan, sikap arogan, alias mengecilkan eksistensi orang lain dengan cara menepuk dada atau sok pintar takkan muncul, selain juga mengikis sikap bossy.

Nah, untuk membangun komunikasi adab, kunci utamanya adalah menjadi pendengar yang baik bagi lawan bicara. Tak ada salahnya mencoba menjadi pendengar yang baik bagi lawan bicara. Tidak ada gunanya pula jika kita selalu mempertontonkan kepiawaian berbicara dengan nyerocos terus-menerus. Sebaliknya, yang perlu dilakukan adalah memberi kesempatan kepada lawan bicara, lalu membiarkan diri hanyut dan larut dalam pembicaraan supaya Anda bisa mengumpulkan informasi secara lengkap.

"Selama ini kita hanya mampu berbicara tanpa ingin mendengar. Di dalam perusahaan tak sedikit manager yang gemar berperilaku seperti itu kepada karyawan. Terkesan ia gemar memotong pembicaraan sebelum sang karyawan menuntaskan ucapannya," jelas Wahyu.

Lantas mengapa komunikasi adab perlu dibangun dalam perusahaan? Wahyu menjelaskan, seseorang yang mampu membangun komunikasi adab (santun dan hangat) akan lebih mudah berkomunikasi dengan siapa saja tanpa diwarnai egoisme. Selain itu, seseorang yang mampu berkomunikasi dengan beradab takkan memandang orang lain secara hitam putih. "Ia juga akan memandang lawan bicaranya dari kaca mata empati, dan bukan sekadar dari rasa simpati," tandas Wahyu.

Hubungan kerja yang hangat bisa tercipta dengan saling mendengarkan sebagai bentuk komunikasi adab. Apakah komunikasi jenis ini yang terbangun dalam lingkungan kerja Anda? Jika belum, tak perlu menunggu orang lain memulainya, mulai saja mendengarkan  orang lain di kantor, baik bawahan, rekan satu level juga atasan Anda.

Sumber: Buku Membangun Kultur Perusahaan Melalui Kesadaran Komunikasi Adab, Wahyu Wibowo (Gramedia Pustaka Utama).
- , , 0 komentar

Tanda Pribadi yang Tak Menghargai Diri

Penghargaan atas diri memengaruhi karakter seseorang serta caranya berpikir dan bersikap dalam mengatasi berbagai masalah. Sejumlah individu mungkin saja terlihat sudah sangat menghargai dirinya, bahkan kadang berlebihan. Namun tak sedikit juga individu yang memiliki masalah dengan penghargaan diri.

Bagaimana seseorang menghargai dirinya, sangat dipengaruhi oleh hubungan, pengalaman, dan pikiran. Ketika seseorang memiliki persepsi positif terhadap dirinya, ia cenderung lebih bahagia. Orang dengan penghargaan diri yang sehat memahami kemampuannya, serta kelebihan dan kekurangan dalam dirinya. Inilah yang membuat individu ini nyaman dan bahagia atas dirinya.

Sebaliknya, jika seseorang kurang memiliki persepsi baik tentang diri, ia cenderung akan merasa tak puas dengan dirinya, dalam arti negatif. Ia mempersepsikan dirinya buruk dan tak punya penghargaan atas diri. Masalah seperti ini tak hanya penting didiskusikan kepada anak. Karena orang dewasa pun masih mengalami masalah penghargaan diri rendah. Masalah self-esteem rendah pada orang dewasa semakin kompleks karena ia berelasi dan berinteraksi dengan berbagai lingkungan seperti tempat kerja.

Terdapat sejumlah tanda individu dengan penghargaan diri rendah. Jika Anda menemukan satu atau lebih karakter self-esteem yang rendah berikut ini, mulailah membangun kembali persepsi yang positif tentang diri Anda.

* Cenderung menyalahkan diri sendiri, atau melakukan self-talk yang negatif. Contohnya, "Saya pecundang", "Saya salah", "Saya kalah".

* Fokus pada kelemahan diri, bukan pada kelebihan atau sisi positif dalam diri.

* Membutuhkan pengakuan dari orang lain, karena cenderung merasa tak percaya diri.

* Cenderung memberikan feedback negatif.

* Seringkali merasa takut gagal, yang pada akhirnya menghambat kesuksesan dalam segala hal.

* Kesulitan menghadapi situasi sulit atau tekanan tertentu.

Jika karakter yang membuat Anda merasa buruk terhadap diri sendiri ini terpelihara, rasa penghargaan atas diri akan semakin terkikis.

Self esteem yang rendah disebabkan banyak faktor, di antaranya reaksi orang terhadap Anda, pikiran dan persepsi diri yang cenderung negatif, pengalaman buruk di sekolah atau di tempat kerja yang meruntuhkan kepercayaan diri, penyakit atau cacat fisik, budaya, agama, hingga status sosial. Apapun penyebab dan faktor yang membuat self esteem rendah, Anda perlu menelaahnya kembali. Dengan begitu Anda meningkatkan kembali penghargaan diri secara bertahap.

Sumber: Mayo Clinic
- , , , 0 komentar

Cara Menggerutu yang Positif

Jika masalah terasa begitu berat dan emosi memuncak, tak ada salahnya menggerutu, namun lakukan dengan cara yang manis. Kebiasaan mengeluh ternyata bisa mendatangkan hal positif bagi diri sendiri. Robin Kowalski, PhD, psikolog dari Clemson University, menyarankan beberapa langkah yang tepat agar emosi terjaga dan Anda terbebas dari masalah yang mengganggu pikiran.

* Atur siasat yang tepat
Ceritakan masalah yang Anda hadapi kepada orang yang benar-benar tertarik mendengarkan. Pastikan Anda bercerita tidak kepada orang yang itu-itu saja. Sebab, bisa saja dia berpikir Anda tukang menggerutu.

* Sampaikan dengan jelas apa yang menjadi kekesalan Anda

Boleh saja menyampaikan kekesalan Anda kepada orang lain, namun pastikan isi pesannya jelas, bukan sekadar marah-marah tanpa sebab. Namun, jika kita bermaksud ingin mengubah keadaan, cobalah untuk melakukan sesuatu ketimbang hanya berkeluh-kesah.

* Gunakan kalimat positif
Gunakan fakta dan sampaikan secara diplomatis. Alih-alih berkata, "Ibuku selalu sulit diajak kompromi", lebih baik menggantinya dengan kata-kata, "Ibuku kurang fleksibel". Penggunaan kalimat positif membuat keluhan Anda lebih berdampak baik bagi diri sendiri dan orang lain.

* Pilih waktu yang tepat

Penyampaian keluhan pada waktu yang tidak tepat akan membuat kita dianggap sebagai pengganggu. Anda boleh saja mengeluh, namun juga tetap perlu menahan diri, mencari waktu yang tepat untuk menyampaikan keluh kesah.


sumber: kompas female
- , , 0 komentar

Potret Diri Positif Mencegah Depresi

Individu yang memiliki potret diri negatif mempunyai persepsi buruk atas dirinya. Sebaliknya, dengan memiliki potret diri positif, seseorang memiliki fondasi kuat atas penghargaan dirinya. Ia lebih mampu menghargai diri sendiri. Potret diri mempunyai pengaruh kuat terhadap relasi seseorang dalam kehidupan pribadi, hubungan berpasangan, bahkan dengan relasi sosial dalam lingkup lebih luas. Pribadi dengan potret diri negatif cenderung mengalami masalah dalam relasi sosial dan mudah depresi.

Meski potret diri dipengaruhi keluarga, teman, lingkungan, bahkan media, setiap pribadi bisa memperbaiki potret dirinya sendiri. Selalu ada cara untuk mendapatkan potret diri positif agar individu tersebut lebih mampu menghargai dirinya.

1. Perangi pikiran negatif
Pikiran negatif cenderung memicu seseorang untuk berbicara buruk tentang dirinya sendiri. Jadi, upayakanlah untuk menantang diri sendiri dengan selalu melawan pikiran negatif. Sebagai contoh, saat Anda mendapat penilaian buruk dari kantor, jangan lantas menyalahkan diri sendiri dan melemahkan diri dengan pemikiran negatif. Sebaliknya, lawan pikiran negatif dengan lebih menghargai diri karena bagaimanapun hasilnya, Anda telah berupaya keras untuk memberikan yang terbaik.

2. Membuat jurnal diri yang positif
Tulislah tiga hal berbeda yang Anda sukai dari diri sendiri setiap hari. Fokuslah menulis karakter dan perilaku yang menunjukkan potret diri positif, sesuatu yang Anda hargai dari diri sendiri. Anda tak perlu menjelaskan karakter tersebut, cukup tulis dengan jelas dan tegas mengenai nilai positif dari diri sendiri.

3. Lakukan aktivitas yang disenangi
Tingkatkan kemampuan diri dengan melakukan aktivitas yang Anda senangi. Misalnya, lakukan hobi yang Anda sukai, kegiatan kerelawanan, atau kegiatan olahraga, apa pun yang membuat suasana hati lebih menyenangkan. Melakukan aktivitas yang menyenangkan membuat individu lebih menghargai dirinya.

4. Hentikan membandingkan diri dengan orang lain
Terimalah diri sendiri apa adanya. Pahamilah bahwa setiap pribadi memiliki keunikan khas, bentuk tubuh yang berbeda, karakter dan penampilan fisik yang tak pernah bisa sama dengan orang lain. Jangan terpengaruh dengan gambaran fisik sempurna bak model atau selebriti. Untuk menguatkan Anda, tulislah kelebihan diri, termasuk fisik yang telah mendukung diri sendiri mencapai keberhasilan sampai pada titik sekarang ini. Hindari figur sempurna di televisi atau berbagai media lainnya, yang membuat Anda merasa tak sempurna.

5. Bersikaplah realistis
Evaluasi kembali target dan mimpi Anda, pastikan semuanya realistis, lakukan penyesuaian diri. Hindari sikap menuntut diri sendiri terlampau tinggi. Bersikaplah lebih ramah kepada diri sendiri. Dengan begitu, Anda bisa lebih tenang menghadapi segala sesuatu, tak mudah stres ketika tujuan tak tercapai. Sebab, dengan bersikap realistis, Anda memiliki potret diri lebih positif.

Sumber: LiveStrong
Kamis, 12 Mei 2011 - , , , , 0 komentar

Jangan Pasang Foto Anda di CV

Apa yang Anda lakukan ketika sedang mempersiapkan wawancara kerja? Pastilah Anda mengenakan pakaian Anda yang terbaik, dan memastikan riasan wajah terlihat menarik tanpa terkesan berlebihan. Namun di Inggris, jika Anda tahu akan diwawancara oleh seorang wanita, sebaiknya Anda tak usah berusaha terlalu keras untuk terlihat cantik.
Demikianlah saran Profesor Cary Cooper dari Lancaster University Management School. Sebab studi yang dilakukannya mendapati bahwa CV yang menampilkan foto perempuan cantik hanya mendapat tanggapan sekitar 25 persen. Penyebabnya, mungkin Anda bisa menduga, adalah kecemburuan antara pewawancara dan yang akan diwawancara. Menurutnya, perempuan cantik yang memajang foto pada surat lamarannya kecil kemungkinannya mendapat kesempatan wawancara. Perempuan pewawancara justru akan mencoba membantu kandidat yang diremehkan.

"Mereka mungkin berpikir, 'Perempuan-perempuan cantik ini bisa mendapat peluang mendapatkan pekerjaan di tempat lain, jadi saya akan mewawancara kandidat yang kurang menarik ini'," begitu kata Profesor Cooper.

Penelitian ini dilakukan terhadap 5.300 CV yang dikirimkan untuk 2.650 lowongan kerja. Hampir 20 persen dari pria yang menarik mendapat kesempatan wawancara, namun hanya 12,8 persen dari perempuan cantik yang mendapat perlakuan yang sama. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pria ganteng yang memasang fotonya di CV tidak akan mengalami diskriminasi seperti para perempuan cantik.

"Penemuan mengenai hukuman terhadap perempuan cantik ini bertentangan dengan riset perilaku psikologi dan organisasi mengenai kecantikan, yang mengaitkan daya tarik dengan pembawaan dan sifat-sifat positif," lanjut para peneliti.

Hasil penelitian ini dianggap tidak masuk akal oleh Carmen Watson, direktur pelaksana rekrutmen di Pertemps Recruitment Partnership. Ia bahkan tidak pernah menyadari bahwa pelamar mencantumkan foto mereka di CV.

"Pada akhirnya, kami mencari orang yang tepat untuk pekerjaan yang tepat, dan pekerjaan yang tepat untuk orang yang tepat, terlepas dari jenis kelaminnya," kata Watson.

Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda pernah mengalami perbedaan perlakuan karena penampilan fisik Anda? Perlukah sebenarnya memajang foto diri di surat lamaran?


Sumber: Marie Claire
- , , , 0 komentar

Cara Pria Mengatasi Patah Hati

Pernah tahu bagaimana kakak laki-laki atau teman laki-laki kalau sedang patah hati? Saat diputuskan, mereka merasakan sakit yang sama dengan kita. Hanya saja, mereka berusaha menutupinya dengan melakukan berbagai aktivitas. Dari mengurung diri di kamar (sambil tidur, menangis, tidur lagi, menangis lagi) hingga traveling ke luar kota atau luar negeri.
Pria sebenarnya juga membutuhkan dukungan emosional, tetapi mereka enggan melakukannya. Mereka tak terbiasa mengekspresikan perasaan, oleh karena itu ketahuan sedang patah hati juga tak disukainya. Mereka justru menghindari percakapan mengenai apa yang salah atau siapa yang benar. Beda dengan kita yang justru ingin membahasnya terus-menerus.

Sepuluh cara berikut ini hanya aktivitas rata-rata yang dipilih pria, karena setiap orang tentunya memiliki kepribadian yang unik dan mempunyai cara berbeda dalam mengatasi sakit hati. Intinya sih, mengalihkan pikiran dari kenangan lama yang menyakitkan.

Ngumpul bersama teman-temannya. Biasalah, seperti Anda juga, pria berusaha melupakan masalahnya dengan berkumpul dengan orang-orang yang tidak akan membahas soal putus lagi. Momen ini tidak mereka untuk curhat mengenai masalah putus cinta, atau sakitnya ditinggalkan kekasih, melainkan untuk mengalihkan pikirannya saja.

Minum alkohol. Banyak orang yang menderita patah hati lalu melarikan diri ke alkohol. Bagi kebanyakan pria, di luar kebutuhan mereka untuk meredam rasa sakit itu, alkohol juga bagaikan "obat bius" yang alami. Dalam pengaruh alkohol, mereka jadi mampu membuka dirinya, dan mengungkapkan perasaannya. Membiarkan orang lain tahu perasaannya tak akan dilakukan pria saat pikirannya jernih.

Mulai mencari kekasih baru. Salah satu cara untuk segera melupakan mantan adalah berhubungan dengan wanita yang baru. Mereka mulai flirting lagi, mengajak jalan, atau sekadar ngobrol santai untuk menghapus memori tentang mantan.

Party hard. Ini juga menjadi cara umum untuk mengatasi patah hati. Musik yang keras, suasana kelab yang padat, dan energi yang dihasilkan, dapat membuat pria jadi mati rasa. Tidak semua pria melarikan diri dengan dugem, tapi bila mereka memilih cara ini, mereka tak mau tanggung-tanggung. Siapa tahu di sana mereka juga ketemu kenalan baru.

Bekerja lebih keras. Keabnyakan pria di atas 30 tahun berusaha mengatasi putus cinta dengan bekerja lebih keras. Pekerjaan menjadi cara untuk menjauhkan diri dari kenangan yang menyakitkan. Itu sebabnya banyak seni kreatif seringkali dihasilkan ketika pelakunya tengah patah hati.
Makan. Nah, ini berbahaya. Memanjakan diri dengan junk food memang menyenangkan, tapi efeknya di kemudian hari bisa berkepanjangan. Makan menjadi cara pria untuk meredam kekesalan atau kesedihan yang menguasai dirinya. Makan juga menjadi aktivitas untuk membantu diri tetap "sibuk", sekaligus menghentikan pikiran buruk yang tidak habis-habisnya.
Nonton TV. Mereka berusaha mengosongkan pikiran dengan menonton acara-acara di TV. Biasanya yang ditonton adalah acara yang tak mungkin disaksikan dengan kekasih, seperti pertandingan bola, tinju, atau film-film konyol dengan tokoh-tokoh perempuan berpakaian seksi.

Berolahraga. Boleh dibilang, ini salah satu cara terbaik untuk melupakan sakit hati. Pria seringkali bermain basket, nge-gym, atau olahraga permainan yang lain, untuk memuntahkan kekesalan yang memuncak. Rasa sakit yang didapat ketika latihan beban digunakan untuk menggantikan memori yang menyebalkan.

Traveling. Ini makna sesungguhnya dari melarikan diri. Sebagian pria memilih untuk cuti dan mengepak barangnya untuk bertualang sendirian. Entah itu dengan tempat tujuan yang jauh atau dekat, yang pasti aktivitas ini dilakukan untuk membantu mengisi pikiran dengan hal-hal yang menyenangkan. Bertemu orang-orang yang baru akan menjadi bonusnya.

Browsing internet. Berkelana di dunia maya juga menjadi cara asyik untuk mengalihkan pikiran. Ketika sendiri, ia bisa memuaskan diri untuk bermain game online, chatting, membaca-baca berita yang asyik, atau mencari benda-benda yang diperlukan untuk hobinya. Tentu, nonton film porno tak perlu dibahas lagi.


Sumber: What Do Men Really Think
- , , , 0 komentar

8 Cara Menghargai Diri Sendiri

Seberapa besar Anda menghargai diri sendiri? Jika belum, ambillah waktu sebentar dan lakukan sesuatu yang baik untuk diri sendiri.
1.    Sediakan waktu. Menyediakan waktu untuk diri sendiri akan membuat pikiran segar kembali. Bahkan, menyediakan lima menit hanya untuk menutup mata dan memfokuskan pikiran dapat membantu Anda merasa lebih baik. Namun, akan lebih baik bila Anda bisa menyediakan waktu yang lebih banyak untuk memfokuskan pikiran pada diri sendiri dan apa yang perlu dilakukan.
2.    Lakukan sesuatu yang baik untuk tubuh. Memang mudah mengabaikan kesakitan yang dirasakan tubuh dan lupa untuk mengurus diri sendiri. Cobalah berendam di air panas yang dicampur garam atau mintalah seseorang untuk memeluk. Bisa juga cobalah berdiri dan lakukan peregangan.
3.    Buat diri sendiri merasa nyaman. Misalnya dengan menelepon teman atau minum teh hangat, tidur dengan bantal dan selimut yang nyaman, menulis buku harian, makan sesuatu yang disukai, mencium bau minyak aromaterapi seperti vanila, lavender, dan lain-lain.

4.    Pergi ke dunia lain.
Caranya adalah dengan membaca buku, menonton film, atau biarkan pikiran mengalir ke mana pun ia pergi.

5.    Melakukan sesuatu yang konyol.
Ini akan membawa keluar jiwa kanak-kanak yang ada dalam kepribadian kita dan memberi perasaan bahagia. Misalnya bermain busa sabun, membuat kue, mengamati awan dan mereka-reka bentuknya, serta bermain dengan hewan peliharaan atau otopet.
6.    Cuti sehari. Apalagi bila Anda sudah merasa jenuh dengan pekerjaan sehari-hari. Ambil cuti sehari dan lakukan apa pun yang ingin dilakukan seharian penuh. Ini lebih baik daripada sehari di akhir pekan.
7.    Jalan-jalan di tengah alam terbuka. Kadang kita lupa memperhatikan dunia yang terbentang di sekitar. Mengamati alam akan membuat kita merasa lebih enak dan kalem. Berjalanlah di taman. Amati dan pandanglah pohon, rumput, langit, kemudian bernapaslah.
8.    Melakukan sesuatu yang sudah lama ingin Anda kerjakan. Mengapa menundanya lagi? Lekas kerjakan dan Anda akan merasa lebih baik.




sumber: kompas
- , , , 0 komentar

4 Jenis Sajian Peramping Perut

Ahli mendapati bahwa ada beberapa jenis makanan yang butuh energi ekstra untuk bisa dicerna. Itu artinya, pembakaran kalori tidak terjadi setelah makanan itu sampai di perut, melainkan sudah sejak kita mengunyahnya. Pada studi yang dilakukan di Jepang, ahli menemukan bahwa perempuan yang menyantap makanan sejenis ini memiliki ukuran pinggang yang lebih kecil dibanding mereka yang makan jenis makanan yang gampang dikunyah.
Rahasianya terletak pada jenis makanan yang tinggi serat dan protein. Selain itu, juga ada beberapa jenis bumbu dan zat lainnya yang ternyata bisa membantu meningkatkan sistem kerja saraf dan metabolisme hingga 12 persen.
Dalam bukunya, The Active Calorie Diet, Leslie Bonci, RD, ahli nutrisi dari UPMC Center for Sports Medicine, Pittsburgh, membagi makanan menjadi beberapa kelompok, yaitu:
Chewy foods (daging tanpa lemak, kacang-kacangan, buah, dan sayuran)
Jenis makanan ini akan membuat badan langsung bekerja begitu masuk kita kunyah. Agar upaya mengunyah bisa maksimal, pilih makanan dalam bentuk utuh. Misalnya, daging ikan tuna yang dipanggang, alih-alih daging tuna kalengan.
Hearty foods (buah, sayuran, beras merah, gandum, dan serealia)
Selain membuat kita mengunyah lebih sering, makanan ini juga kaya serat. Jadi, begitu masuk ke dalam perut kita akan merasa kenyang lebih lama.
Energizing foods (kopi, teh hitam atau hijau, dark chocolate)
Jenis pangan ini dapat meningkatkan metabolisme. Hanya saja, kita tidak boleh mencampurnya dengan susu, krim, atau gula. Teh hijau tidak mengandung banyak kafein, tapi di dalamnya terdapat katekin. Jenis antioksidan ini bisa meningkatkan metabolisme hingga 4 persen. Sementara itu, dark chocolate mengandung katekin maupun kafein. Kita hanya perlu sekitar 28 gr saja sehari. Itu sudah cukup.
Warming foods (paprika, cabai, kayumanis, bawang putih, jahe, cuka, moster, cengkeh)
Kandungan capsaicin dalam cabai bisa membuat tubuh membakar energi dua kali lipat lebih cepat sekitar beberapa jam setelah makan. Demikian menurut studi terbaru dari UCLA. Bahkan, cabai yang tidak terlalu pedas pun bisa membantu mengikis 100 kalori sehari. Jika tidak suka pedas, coba tambahkan kayumanis, cengkeh, daun salam, dan bawang putih ke menu sehari-hari.
(Prevention Indonesia/Irene J. Meiske)


umber: kompas
- , , , , 0 komentar

Pola Makan yang Bikin Anda Cepat Tua

Banyak hal yang bikin Anda cepat terlihat tua, atau tua betulan. Dari riasan wajah, rambut, gaya berpakaian, hingga pilihan makanan dalam pola makan Anda. Ketika Anda terjebak dalam rutinitas yang padat setiap hari, akhirnya Anda memilih makanan yang serba praktis, dan ini ternyata mempercepat penuaan Anda.
"Kita ini terlalu banyak mengonsumsi makanan kemasan," papar David Katz, MD, direktur Prevention Research Center di Yale University. “Seringkali makanan ini tinggi kalori, dan rendah gizinya, seperti vitamin B12 dan omega-3."
Kekurangan vitamin dan mineral inilah yang menimbulkan gejala-gejala penuaan. Agar hal ini tidak terjadi pada Anda, coba perhatikan apakah Anda telah melakukan beberapa kesalahan berikut.
1. Menghindari protein hewani
Bikin cepat tua karena
: Anda kekurangan vitamin B12, yang diperlukan untuk energi.
Protein hewani membantu mengatur metabolisme dan produksi energi, serta menjadi kunci memelihara kesehatan otak dan sistem saraf. “Kelelahan adalah ciri khas orang yang kekurangan vitamin B12, dan ini biasanya terjadi pada orang-orang yang tidak cukup mengonsumsi protein hewani," tutur Danine Fruge, MD, direktur medis di Pritikin Longevity Center & Spa di Miami. Obat maag yang mengandung antasida juga bisa menyebabkan kekurangan B12, karena antasida menghambat penyerapan B12.
Untuk memenuhi kebutuhan protein hewani, coba konsumsi dua porsi makanan olahan susu rendah lemak (seperti susu atau yogurt), dan 85-110 gr protein tanpa lemak setiap hari. Sumber-sumber B12 antara lain ikan, kerang, tiram, remis, juga daging sapi, ayam, atau babi tanpa lemak, dan sereal yang dilengkapi B12. Bila tak sempat mengolah protein hewani, konsumsi suplemen B12 dosis 500-1000 mcg setiap hari.
2. Menghindari suplemen
Bikin cepat tua karena: Anda kekurangan mineral seperti mangan dan tembaga, yang membantu mencegah nyeri sendi.
Mangan dan tembaga diperlukan untuk memelihara sendi tulang rawan dan fleksibilitas, sehingga seringkali mengonsumsi suplemen ini akan mencegah memburuknya kondisi sendi dan menyingkirkan rasa sakit, demikian menurut Dale Peterson, MD, direktur Comprehensive Wellness Center di Sapulpa, OK. “Tubuh mampu memperbaiki jumlah kerusakan jika diberi dukungan yang semestinya," katanya.

Sumber-sumber mangan dan tembaga bisa didapatkan dari kacang-kacangan, daging sapi, dan bayam. Tetapi karena Anda tidak akan mampu mengonsumsi cukup banyak makanan ini untuk memenuhi kebutuhan mineral tersebut, tambahkan suplemen tembaga 2 mg dan suplemen mangan 5 mg tiap hari.

3. Enggan makan ikan dan lemak
Bikin cepat tua karena
: Ikan dan minyak yang sehat (seperti minyak zaitun) menjadi sumber asam lemak omega-3, yang fungsinya untuk membantu mencegah memudarnya memori.
“Asam lemak ini merupakan bagian dari bahan pembangun otak. Kalau Anda tidak mendapat cukup asupan asam lemak ini, arsitektur otak menjadi lemah, dan fungsi otak, termasuk memori, akan menurun," jelas Andrew Weil, MD, direktur Center for Integrative Medicine di University of Arizona.
Bukan hanya jumlah omega-3nya yang penting, namun juga keseimbangan antara omega-3 dan omega-6. “Makanan kita dipenuhi dengan asam lemak omega-6, yang kebanyakan diperoleh dari makanan kemasan," tutur Weil. "Semakin banyak omega-6 yang Anda konsumsi, semakin banyak pula omega-3 yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan kadar omega-6. Kebanyakan dari kita tidak cukup makan omega-3, dan terlalu banyak mengonsumsi omega-6."
Untuk mendapatkan keseimbangan ini, kurangi makanan kemasan, dan biasakan memasak dengan minyak zaitun atau kanola. Kemudian, konsumsi 100 gr salmon liar dan 100 gr ikan herring, sarden, atau pecak, tiap minggu. Saat makan salad atau sereal, tambahkan satu sendok makan kacang walnut, lima hari dalam seminggu. Atau, nikmati 9-12 butir kacang almon, empat kali seminggu.

Bila tak sempat memperoleh asupan ideal ini, konsumsi 2.000 mg minyak ikan setiap hari, atau kapsul DHA 1.000 mg.

4. Lebih suka mengonsumsi makanan kemasan
Bikin cepat tua karena
: Makanan kemasan cenderung meningkatkan sodium, yang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi bila dikonsumsi berlebihan.
Kebanyakan makanan kemasan menambahkan sodium, namun tidak menambahkan potasium, yang biasa didapatkan dari buah dan sayuran. "Kekurangan potasium akan memperbesar efek racun dari asupan garam yang berlebihan," ungkap Dr Fruge. Akan lebih parah kondisi Anda jika ginjal berusaha mengeluarkan garam tersebut, karena Anda akan kehilangan lebih banyak potasium.
"Ketidakseimbangan ini akan merusak pembuluh darah, dan memicu tekanan darah tinggi. Makan dengan lebih baik pasti bisa memperbaiki masalah ini," tambahnya. Batasi asupan sodium Anda hingga 1.500 mg per hari, lalu konsumsi tujuh sampai sembilan porsi buah dan sayuran tiap hari.


Sumber: Prevention
- , , , 0 komentar

Keuntungan dengan Menjadi Vegetarian

Secara umum, mereka yang punya pola makan vegetarian menghindari konsumsi makanan yang berasal dari hewan, dan hanya menyantap makanan nabati, seperti padi-padian, kacang, sayuran, dan buah-buahan. Secara spesifik, ada beberapa jenis vegetarian. Perbedaan antara satu kelompok dengan yang lainnya berkaitan dengan pola konsumsi makanan hewani dan produk olahannya. Perlu diketahui, saat ini sudah sedikit jumlah vegetarian yang tidak mengonsumsi makanan hewani sama sekali.
Pembagian jenis vegetarian adalah sebagai berikut;
Lacto-ovo vegetarian. kaum vegetarian yang masih mengonsumsi telur, susu, serta produk susu (seperti keju dan yogurt), namun tidak mengonsumsi daging, ayam, dan ikan.

Lacto-vegetarian. Kaum ini hanya mengonsumsi susu dan produk susu, namun menghindari makanan hewani lainnya.

Vegan. Hanya mengonsumsi sumber makanan nabati, tidak mengonsumsi semua jenis produk hewani.

Fruitarian. Kaum ini makanan utamanya berupa buah-buahan, kacang, madu, dan minyak sayur.

Semivegetarian. Orang ini biasanya mengikuti pola makan vegetarian, namun sesekali masih makan daging merah, ayam, ikan, telur, dan susu.

Beberapa penelitian menunjukkan, para pengikut vegetarian mengalami penurunan risiko kematian akibat beberapa penyakit tertentu. Misalnya, penyakit kardiovaskular, hipertensi, bermacam-macam kanker, diabetes tipe 2, dan obesitas (kegemukan). Tingkat penurunan risiko ini didapat bila dibandingkan dengan kaum non-vegetarian. Singkat kata, para vegetarian lebih panjang umur. Apalagi mengingat gaya hidup vegetarian sering disertai gaya hidup sehat lainnya, seperti tidak merokok, berolahraga teratur, tidak minum alkohol, atau obat terlarang.

Narasumber: Dr Johanes C Chandrawinata, MND, SpGK, dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Melinda, Bandung.


sumber: kompas
- , , , , , 0 komentar

Jadilah Vegetarian, 2 Hari Saja Tiap Minggu

Menjadi vegetarian adalah suatu keputusan besar. Bagaimana tidak, Anda harus meninggalkan jenis makanan yang justru Anda sukai untuk alasan-alasan tertentu. Dari keinginan untuk mengurangi kolesterol hingga untuk alasan peduli lingkungan.
Namun, sebenarnya Anda tidak perlu menyingkirkan makanan-makanan yang Anda sukai. Apalagi jika Anda merasa santapan jadi kurang nendang jika tidak dilengkapi daging. Penelitian baru menunjukkan, Anda tidak perlu menghindari daging selamanya untuk menikmati manfaat yang didapat vegetarian penuh waktu.
Anda hanya perlu libur makan daging sapi, ayam, ikan, kambing, atau babi beberapa hari saja dalam seminggu. Menurut para peneliti, cara ini perlu dicoba.
"Makan sayuran dua hari saja dalam seminggu bisa menghasilkan manfaat kesehatan, lingkungan, dan keuangan yang nyata. Anda tidak perlu melakukan perubahan besar yang membuat Anda merasa kewalahan," kata Kate Geagan, RD, penulis buku Go Green Get Lean.
Kuncinya adalah mendapatkan nutrisi yang Anda perlukan dalam dua hari tanpa daging tersebut. Pilih jenis sayuran dan buah-buahan yang bervariasi sehingga Anda mendapatkan banyak asupan vitamin dan mineral. Tambahkan protein dari sumber-sumber nabati, seperti tahu, tempe, dan oncom, serta kacang-kacangan, seperti kacang kedelai, kacang hijau, kacang merah, dan selai kacang untuk olesan roti gandum. Pilihan ini mampu mengatasi rasa lapar, juga memuaskan keinginan untuk makan enak.
Hasil penelitian ini sejalan dengan sebuah kampanye yang diluncurkan pada tahun 2003 yang diberi nama Meatless Monday. Kampanye ini dibuat untuk mendorong orang Amerika mengurangi lemak jenuh dari menu makanan mereka.

"Dua tahun lalu hanya ada satu blogger yang menulis tentang hari bebas daging," kata Chris Elam, direktur program tersebut. "Sekarang ada lebih dari 150 blogger, dan hampir 50 kafeteria kampus yang menerapkan Meatless Mondays."
Dalam sebuah survei yang dilakukan majalah Self, terlihat bahwa 40 persen pembaca ingin menghindari daging paling tidak beberapa hari dalam seminggu. Kemudian, ada 11 persen pembaca yang sudah menerapkan hari tanpa daging dua minggu sekali. Artinya, ada keinginan untuk makan sayuran lebih banyak, hanya saja banyak orang masih belum berani meninggalkan daging seterusnya.
Jika Anda sudah mampu menjadi vegetarian dua hari dalam seminggu, coba tingkatkan frekuensinya. Selamat mencoba.


Sumber: shelf
- , , 0 komentar

Tipe Pernikahan yang Bahagia

Sopan santun ternyata juga diperlukan dalam hubungan pernikahan. Kata kunci inilah yang mampu melanggengkan pernikahan. Betapapun Anda dan pasangan berbeda pendapat dan pandangan, namun jika tetap mengedepankan kesopanan dan kesantunan, rasanya perbedaan dua individu masih bisa dikompromikan.

John Gottman, PhD, profesor bidang psikologi dari University of Washington bersama penulis Nan Silver, menyebutkan sejumlah contoh pernikahan dan bagaimana agar pasangan bisa melewati konflik dalam rumah tangga.

Gottman menjelaskan saat humor tak lagi hadir dalam hubungan berpasangan dan kritik mendominasi, maka yang terjadi adalah komunikasi pasangan menikah menjadi terhambat. Sikap saling menghargai juga mulai menghilang, diikuti perasaan dan pikiran negatif pada diri pasangan.

Setiap pasangan umumnya pernah berada dalam situasi konflik yang terpicu dari pertengkaran kecil seharian. Namun bagaimana mengatasi konflik dan menjaga keutuhan hubungan, akan menentukan sesehat apa sebuah pernikahan. Seperti yang terjadi pada pasangan dengan berbagai karakter dan perbedaan usia berikut ini:

1. Suami-istri berusia 30 tahun, berasal dari keluarga minim komunikasi
Dengan latar belakang keluarga yang sama, pasangan ini membangun komunikasi lebih baik dan menjadikannya prioritas dalam hubungan. Pasangan ini tentu saja pernah mengalami pertengkaran, namun sebelum amarah meningkat, keduanya lebih memfokuskan masalah dengan masing-masing perbedaan yang memunculkan konflik. Artinya, untuk menghindari adu mulut, justru pasangan ini menghadapi perbedaan dengan membuat semacam konferensi untuk menjelaskan masing-masing perspektif dalam melihat suatu masalah. Akhirnya, pasangan tipe ini menghasilkan kompromi dan hubungan tetap terjaga harmonis.

2. Suami 40 tahun dan istri 25 tahun, sering bertengkar
Suami-istri ini mengaku frekuensi pertengkaran mereka lebih sering daripada rata-rata pasangan menikah. Kecenderungannya, pasangan ini seringkali saling menginterupsi, membela diri, dan tidak mendengarkan pendapat pasangan. Betapapun kisruhnya suasana namun akhirnya pasangan ini mampu mengambil suara yang sama. Caranya, mereka lebih sering bersama untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan. Artinya frekuensi pertengkaran masih lebih kecil dibandingkan suasana menyenangkan yang dibangun pasangan ini. Tipe pasangan menikah seperti ini toh tetap mampu menjaga hubungan tetap sehat.

3. Suami 29 tahun dan istri 27 tahun, memiliki waktu untuk diri sendiri

Pasangan ini menghargai waktu privat untuk diri sendiri. Meskipun sejak awal saling mengenal, keduanya merasa memiliki kegemaran dan banyak hal lain yang sama. Pasangan ini bisa dikatakan sangat kompak dalam segala hal. Namun, mereka pun menikmati dan menghargai privasi dan memberikan keleluasaan kepada pasangan untuk menikmati waktunya sendiri, tanpa perlu selamanya berduaan. Alhasil, keduanya merasa jarang bertengkar. Jikapun mengalami pertengkaran, keduanya memutuskan untuk menenangkan diri dengan melakukan aktivitas masing-masing, seperti joging sendiri. Cara ini diakui keduanya lebih mampu meredakan masalah daripada adu mulut saat tensi mulai meninggi.

Menurut Gottman, tipe pasangan pertama menekankan komunikasi dan kompromi dalam pernikahannya. Hubungan pernikahan seperti ini paling ideal dibandingkan kedua tipe lainnya, meskipun semua tipe tadi tetap berhasil mempertahankan hubungan pernikahan yang sehat. Idealitas dalam hubungan pernikahan terbangun dengan kemampuan mengontrol diri. Artinya, meski pasangan terlibat dalam pembicaraan serius, keduanya tetap mampu mengontrol diri.

Bersikap tenang, saling mendengar dan memahami emosi pasangan, menjadi kunci sukses hubungan pernikahan yang sehat. Cara ini bisa mengurangi perdebatan dan pertengkaran antara suami-istri.

Sumber: psychologytoday
- , , , 0 komentar

Ciri-ciri Wanita yang Tidak Setia

Inilah beberapa ciri-ciri wanita yang biasanya tidak setia apabila dia menjalin suatu hubungan.
1. Memiliki lebih dari satu hubungan
Sebagian orang pernah mengalami berhubungan dengan lebih dari satu orang. Terutama, untuk menyeleksi calon pasangan hidup. Tetapi, berhubungan dengan beberapa mitra sekaligus, terutama hanya mementingkan hubungan fisik mencirikan wanita hanya bermaksud bersenang-senang.
2. Status di Facebook terus berubah
Status hubungan di jejaring sosial tak jauh-jauh dari ‘lajang’, ‘rumit’ dan ‘sedang berhubungan dengan’. Secara emosional, status seperti ini memungkinkan orang memandang Anda ingin membalas dendam atau memperlihatkan Anda bisa mendapatkan pasangan dengan mudah.
3. Mendekati teman dekatnya
Pria bisa hilang selera saat ada wanita yang mendekati teman dekatnya, sebagai taktik untuk mendapat perhatian atau membuat merasa cemburu.
4. Sedang menjalin hubungan, tapi memberikan nomor telepon pada pria lain
Anda memberi harapan kepada orang lain saat menjalin hubungan tetapi membantah dengan berbagai alasan. Ada kalanya wanita masih ingin menguji apakah pesona belum pudar dan mampu menarik perhatian orang lain.
5. Menghindari bertemu untuk menunjukkan kekuasaan
Menghilang dari peredaran dan sulit dihubungi adalah jurus wanita untuk memperlihatkan kekuatan mereka. Jika hubungan berjalan terlalu cepat dan wanita ingin mengevaluasinya lebih dulu lebih baik memberikan pesan daripada menghilang begitu saja.
6. Semua hal yang dia lakukan tak cukup
Menurut pria, ia sudah cukup melakukan banyak hal untuk memperoleh cinta Anda. Namun, sikap Anda yang meremehkannya membuat pria kehilangan percaya diri mendekati Anda. Bila Anda juga menyimpan perasaan, berikan ucapan terima kasih dan antusiasme atas perhatiannya.
Ciri-ciri wanita tidak setia diatas memang belum terungkap semuanya dan juga belum tentu kebenarannya.


sumber: koleksiweb.com
- , , , , , 0 komentar

6 Fakta Dia Tidak Setia

Adalah penasehat pernikahan M Gary Neuman yang berhasil menyibak misteri perselingkuhan laki-laki. Ia telah meneliti 200 pria yang mengaku berselingkuh dan yang tidak. Berikut hasil penelitian Neuman.

1. Selingkuh karena alasan emosional

Riset menunjukkan 48 persen laki-laki mengatakan ketidakpuasan emosional sebagai alasan utama berselingkuh. Banyak yang menyatakan perselingkuhan selalu berkaitan dengan seks. Hanya delapan persen pria yang mengatakan bahwa ketidakpuasan seks menjadi penyebab utama.

"Selebihnya lebih ke emosional. Sama seperti perempuan, pria juga ingin dihargai. Lelaki juga ingin dimengerti bahwa ia selalu berusaha membahagiakan dan menyenangkan pasangan. Ketika kepuasan emosional itu tidak didapat dari pasangan, ia mencari perempuan lain yang bisa memenuhi kehampaan jiwanya," kata Neuman.

2. Pria merasa bersalah ketika selingkuh
Sebanyak 66 persen pria merasa bersalah ketika sedang berselingkuh. Sedangkan 68 persen pria yang berselingkuh tidak pernah membayangkan sebelumnya, dan tidak mengharapkan perselingkuhan terjadi. Jadi jangan dikira ia merasa bebas berselingkuh. Bisa jadi ia malah membayangkan Anda ketika sedang bermesraan dengan selingkuhannya. Menurut Neuman, perasaan bersalah saja tidak cukup membuat pria berhenti berselingkuh. "Laki-laki paling jago membagi perasaannya. Mereka bisa menahan emosi dan baru menghadapi perasaan itu di kemudian hari," kata Neuman.

Neuman mengingatkan, meski si dia berjanji untuk tidak selingkuh, bukan berarti ia tidak akan berselingkuh selamanya. Saat ini mungkin tidak, tapi entah esok, lusa atau mungkin tahun depan ia akan mulai memikirkannya.

3. Pria berselingkuh terpengaruh teman
Sebanyak 77 persen pria yang berselingkuh mempunyai teman dekat yang juga selingkuh. Pesan orangtua agar tidak salah dalam bergaul ternyata ada benarnya. Menurut penelitian Neuman, bergaul dengan teman yang sering selingkuh, membuat si dia berpikir selingkuh itu sesuatu yang normal. Tapi, alasan ini tidak lantas membuat Anda melarang si dia berteman. Anda boleh saja meminta pengertiannya untuk tidak ikut dalam acara di mana banyak kesempatan berselingkuh. Anda dan dia perlu lebih sering berkumpul dengan teman yang berkomitmen setia dalam hubungan dan keluarga.

4. Pria bertemu WIL di tempat kerja
Sebanyak 40 persen pria bertemu wanita idaman lain (WIL) di tempat kerja. Perempuan yang menjadi idaman lain pria biasanya gemar memuji, mengagumi, dan mengapresiasi prestasi kerjanya. Nah, inilah pentingnya pasangan saling menghargai. Anda bisa mengetahui perempuan lain yang mengagumi pasangan dari seberapa sering ia menyebut satu nama rekan kerja perempuan dibandingkan pria. Apalagi jika ia mengingau namanya. Apa yang bisa dilakukan? Bicarakan. Diskusikan mengenai batasan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dengan rekan kantor berlawanan jenis. Misalnya dengan siapa ia lembur, siapa yang menemaninya dinas ke luar kota atau hal lainnya yang bisa disepakati berasama pasangan.

5. Tidak semua WIL lebih menarik secara fisik
Hanya 12 persen pria yang mengatakan bahwa WIL lebih menarik secara fisik ketimbang pasangannya. Sebenarnya, si dia tidak berpikir untuk berselingkuh agar mendapat seks yang lebih baik dengan perempuan yang lebih seksi. Pria berselingkuh untuk mengisi kekosongan emosionalnya. Jika pria merasa nyaman dengan perempuan lain, barulah seks mengiringi.

"Jika cemas pasangan berselingkuh, jangan terlalu fokus tentang hal itu. Justru bangunlah hubungan yang lebih baik dengan pasangan. Namun jangan mengesampingkan seks. Karena itu adalah salah satu cara pria mengekspresikan rasa cinta," saran Neuman.

6. Pria tak langsung berhubungan seks dengan selingkuhannya
Hanya enam persen laki-laki yang langsung berhubungan seks dengan selingkuhannya. Sementara 73 persen pria memerlukan waktu sekitar satu bulan. Ia akan lebih dahulu mencari tahu tentang perempuan tersebut dan meyakinkan perasaannya. Jadi, sebelum perselingkughan benar-benar terjadi, Anda masih punya waktu untuk mencegahnya.


sumber: kompas.com