Kamis, 06 Januari 2011 - , , , , 0 komentar

Maksimalkan Sisa Dana 500 Ribu

Memperbaiki kondisi keuangan boleh jadi masuk dalam daftar resolusi tahun baru Anda. Namun, apa langkah nyatanya? Anda membutuhkan strategi nyata kan, bukan sekadar rencana di atas kertas. Harapannya, keuangan pribadi atau keluarga menjadi lebih baik.

Anda bisa mengadopsi saran Godo Tjahjono, SE, MSi, Praktisi Bisnis dan Keuangan Sektor Riil, kepada Rara yang ingin memaksimalkan sisa uang Rp 500.000 dari gabungan gajinya dan suami.

Rara menghitung, total penghasilannya dan suami jika dijumlah mencapai Rp 10 juta. Setelah dikurangi cicilan mobil, rumah, uang sekolah anak, transportasi, dan biaya rumah tangga, jumlah yang paling masuk akal untuk diinvestasikan hanya Rp 500.000. Sempat terpikir oleh Rara, menggunakan uang tersebut untuk membayar premi asuransi suami. Tetapi setelah dipelajari, asuransi hanya menanggung rawat inap, itu pun hanya uang sewa kamar di rumah sakit. Pilihan yang menurutnya kurang memberikan manfaat maksimal. Sementara, keinginan Rara atau juga Anda yang memiliki pengalaman serupa adalah memanfaatkan uang tersebut lebih bernilai secara maksimal.

Godo menyarankan uang Rp 500.000 per bulan dibagi separuh atau kira-kira Rp 3 juta satu tahun untuk membayar premi asuransi, separuhnya lagi untuk ditabung dalam bentuk tabungan atau emas agar dana darurat meningkat.

Prinsip pertama perencanaan keuangan, kata Godo, adalah memiliki dana darurat. Besaran dana darurat sekitar 3-7 kali pengeluaran bulanan. Usahakan juga untuk menabung secara rutin agar dana darurat yang dimiliki cukup untuk berjaga-jaga dari hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya kehilangan pekerjaan atau kejadian tak terduga lainnya yang memerlukan dana darurat. Selain juga menjaga jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang, atau jangan sampai pengeluaran lebih besar daripada pendapatan.

Lebih jauh mengenai pilihan asuransi, Godo menjelaskan, jika Anda masih memiliki cicilan dan anak masih kecil, sebaiknya pikirkan asuransi yang cocok dengan kebutuhan dan kondisi keuangan. Pencari nafkah utama dalam keluarga perlu memiliki asuransi untuk menjaga kelangsungan pendapatan keluarga bila terjadi risiko. Solusinya, cari asuransi dari perusahaan terpercaya dengan nilai pertanggungan paling besar, sekalipun premi asuransi tersebut tidak kembali. Asuransi jenis ini biasanya disebut term-life.


Sumber: Kompas Female

0 komentar:

Posting Komentar