1. Pekerjaan
Michael Gurian, penulis buku The Male Brain menyatakan lelaki kerap menempatkan profesinya sebagai suatu hal yang ‘sakral’ dan tak tersentuh oleh siapapun. Pekerjaan adalah cara pria mengekspresikan diri dan salah satu caranya untuk mengungkapkan perhatian kepada keluarga. “Jika ada seseorang, siapapun itu yang meragukan, apalagi menghina profesi yang digelutinya, biasanya pria akan bersikap defensive atau bahkan mungkin meradang,” kata Gurian. So girls jangan pernah dech menyinggung perkara yang ini.
2. Barang-barang pribadi
Bagi banyak pria, barang-barang pribadi seperti ponsel, dompet, agenda dan tas kerjanya adalah wilayah pribadi yang tidak boleh dilanggar. Meski barang-barang itu tergeletak begitu saja, Sista tidak diperkenankan mengintip isinya sebelum mendapat izin darinya. Makanya, gak heran mereka sangat menjaga barang-barang pribadinya ini. Apalagi, jika isinya berisi jejak-jejak perselingkuhan
3. Keluarga
Steve Biddulph, penulis buku Raising Boys menyatakan bahwa keluarga adalah bentuk keterikatan pria yang pertama terhadap kehidupan. Karena itu, pada umumnya seorang pria yang sejak kecil mengemban tugas sebagai pelindung oleh bagi siapapun menempatkan diri sebagai pembela keluarga. Jadi kalau tidak mau dia meradang, jangan pernah mengusik-usik wilayah ini, terutama kedekatannya dengan ibunya. Menurut Biddulph, pria memang memiliki kedekatan emosi yang lebih tinggi terhadap ibunya, ketimbang ayah.
4. Koleksi
Laki-laki adalah kanak-kanak abadi!! Mungkin anggapan ini ada benarnya. Ketika kita-kita para sista sudah meninggalkan boneka Barbie, si dia masih saja anteng dengan koleksi mobil-mobilannya. Bahkan tak sedikit laki-laki yang masih menyimpan rapi koleksinya hingga mereka berumah tangga. Ia akan menganggap sista telah melanggar privasinya jika sista mencoba-coba mengutak-atik koleksinya.
5. Teman-teman
Salah satu resep hubungan asmara awet menurut Allan dan Barbara Pease, penulis buku Why Men Don’t Have A Clue & Women Always Need More Shoes!, adalah jangan terlalu rewel meributkan teman hangout pasangan sista. Dia antara sesama pria terbentuk suatu hubungan mirip persaudaraan yang biasanya sulit dipahami oleh kaum Hawa. Karenanya, ketimbang bersikan nyinyir dan mengatur siapa saja kekasih boleh bergaul, lebih baik sista berusaha memenangkan cinta pasangan dengan cara mengambil hati para sahabatnya. Asal sista jangan berujung Pagar makan tanaman ya!!
6. Idealisme
Entah itu bentuk idealisme dalam memegang prinsip hidup, religi atau semata-mata kesenangan dalam melakukan sesuatu, pada dasarnya pria senang apabila orang lain mampu menghargai dirinya dan menerima sudut pandangnya. Bila Sista sedang berkencan dengan seorang yang humanis, misalnya jangan paksa dia menerima tawaran bekerja di sebuah perusahaan yang terkenal amat profit oriented dan tidak memiliki program ‘balas budi’ terhadap lingkungan, karena sista akan dianggap ikut campur urusannya.
Jumat, 25 Februari 2011 -
artikel,
kehidupan,
pria,
sharing,
sifat pria
0
komentar
6 daerah terlarang pria
Selasa, 08 Februari 2011 -
artikel,
diet,
Kesehatan,
wanita
0
komentar
Fakta di Balik Berbagai Teori Diet
Begitu banyak metode diet yang kita ketahui. Mana yang paling terbukti dapat merampingkan tubuh? Mari kita kupas bersama.
Jangan makan setelah pukul 20.00
Teorinya: Kecepatan tubuh untuk mengolah makanan lebih cepat pada siang hari ketimbang malam hari. Makan terlalu larut akan membuat kalori tinggal dalam tubuh dan disimpan menjadi lemak.
Faktanya: ”Tubuh kita mengolah makanan dan membakarnya menjadi kalori dengan intensitas yang sama sepanjang hari, mulai dari pagi, siang, sampai malam hari,” ucap Mary Flynn, PhD, ahli nutrisi yang bekerja di Miriam Hospital. Hanya saja pada malam hari gerak kita sedikit berkurang. ”Apalagi jika setelah makan malam, kita hanya duduk di sofa sambil menonton televisi.”
Jadi makanan cenderung berubah menjadi lemak. Tetapi, jika keesokan harinya kita melakukan olahraga, tumpukan lemak itu bisa ikut terbuang. Jadi, Flynn menambahkan, kita sebenarnya bisa saja makan malam dan lengkapi dengan berjalan di sekitar rumah selama 15-30 menit. Atau jika kita ingin mengemil pada malam hari, pilihlah camilan sehat seperti produk gandum, susu rendah lemak, dan segelas cokelat hangat tanpa gula.
Makan dengan porsi kecil dan dengan frekuensi yang sering akan memicu metabolisme tubuh
Teorinya: Porsi mini akan menjadi semacam katalisator yang mempercepat kerja tubuh dalam mengolah makanan. Jadi tubuh lebih mudah membakarnya menjadi energi.
Faktanya: Hal yang harus diperhatikan ketika menerapkan metode diet ini adalah pilihan makanan yang kita konsumsi. Ada beberapa makanan yang memang mempercepat metabolisme, tapi sebenarnya tak membantu banyak dalam menurunkan berat badan. Contohnya adalah makanan dan minuman yang mengandung kafein.
Selain memilih makanan yang tepat, lakukan juga olahraga. Karena olahraga adalah cara terefektif untuk mempercepat pembakaran kalori. Plus, olahraga akan memperkuat otot-otot sehingga tumpukan lemak yang dibakar dapat terbentuk menjadi otot yang lebih padat. Ini artinya, tak ada ruang bagi lemak baru untuk menumpuk di bagian tubuh kita.
Makanan berlabel diet akan sangat membantu program penurunan berat badan
Teorinya: Label low-fat dan low-carb pada produk makanan dibuat dengan formulasi khusus untuk membuat program penurunan berat badan kita bisa berjalan lebih praktis.
Faktanya: Tulisan low-fat atau low-carb pada makanan diet yang kita beli sebenarnya tidak otomatis menunjukkan bahwa makanan tersebut rendah kalori. Sebuah penelitian juga mengungkapkan, ketika membeli makanan dengan label tersebut, yang terjadi kita justru mengonsumsinya lebih banyak dari makanan sejenis tanpa label.
"Angkanya cukup besar, bisa sampai 50 persen lebih banyak. Konsumen berpikir berapa banyak pun yang mereka makan, kalorinya tetap mini karena rendah lemak serta rendah karbohidrat,” papar Brian Wansink, PhD, yang melakukan penelitian ini bersama Pierre Chandon, PhD. Penelitian ini telah dipublikasi pada Journal of Marketing Research pada November 2006 lalu.
Jadi agar kita tidak diperdaya oleh persepsi sendiri, pastikan untuk tetap memerhatikan label nutrisi yang ada pada kemasan makanan. Perhatikan berapa banyak kalori yang ada per sajian makanan. Lalu bandingkan dengan produk sejenis yang tanpa tulisan low-fat atau low-carb.
Makanan berlemak akan membuat kita menjadi gemuk
Teorinya: Dalam per gram lemak ada sebanyak 9 kalori, sedangkan pada karbohidrat dan protein hanya terdapat 4 kalori per gramnya. Jadi agar program berat badan kita sukses, hindari segala bentuk lemak.
Faktanya: Tidak semua lemak adalah musuh dari lingkar pinggang kita. Sebab, ada beberapa jenis lemak yang justru dapat mempercepat penurunan berat badan. Plus pada prinsipnya, tubuh kita butuh lemak untuk membantu penyerapan beberapa jenis vitamin.
Lemak baik itu adalah monounsaturated fat (MUFA) dan polyunsaturated fat (PUFA). Keduanya tak hanya membuat rasa makanan kita lebih gurih tapi juga menyimpan rasa kenyang lebih lama. Ini bisa ditemukan pada minyak kanola, minyak biji matahari, dan minyak zaitun. Selain itu, kacang-kacangan dan ikan juga kaya akan lemak baik. Sebenarnya lemak-lemak ini tak hanya membuat pinggang kita tetap ramping, tapi juga menyelamatkan kita dari risiko serangan jantung. Jadi jangan langsung bermusuhan dengan lemak saat melakukan program diet.
Sumber: Kompas Female
Jangan makan setelah pukul 20.00
Teorinya: Kecepatan tubuh untuk mengolah makanan lebih cepat pada siang hari ketimbang malam hari. Makan terlalu larut akan membuat kalori tinggal dalam tubuh dan disimpan menjadi lemak.
Faktanya: ”Tubuh kita mengolah makanan dan membakarnya menjadi kalori dengan intensitas yang sama sepanjang hari, mulai dari pagi, siang, sampai malam hari,” ucap Mary Flynn, PhD, ahli nutrisi yang bekerja di Miriam Hospital. Hanya saja pada malam hari gerak kita sedikit berkurang. ”Apalagi jika setelah makan malam, kita hanya duduk di sofa sambil menonton televisi.”
Jadi makanan cenderung berubah menjadi lemak. Tetapi, jika keesokan harinya kita melakukan olahraga, tumpukan lemak itu bisa ikut terbuang. Jadi, Flynn menambahkan, kita sebenarnya bisa saja makan malam dan lengkapi dengan berjalan di sekitar rumah selama 15-30 menit. Atau jika kita ingin mengemil pada malam hari, pilihlah camilan sehat seperti produk gandum, susu rendah lemak, dan segelas cokelat hangat tanpa gula.
Makan dengan porsi kecil dan dengan frekuensi yang sering akan memicu metabolisme tubuh
Teorinya: Porsi mini akan menjadi semacam katalisator yang mempercepat kerja tubuh dalam mengolah makanan. Jadi tubuh lebih mudah membakarnya menjadi energi.
Faktanya: Hal yang harus diperhatikan ketika menerapkan metode diet ini adalah pilihan makanan yang kita konsumsi. Ada beberapa makanan yang memang mempercepat metabolisme, tapi sebenarnya tak membantu banyak dalam menurunkan berat badan. Contohnya adalah makanan dan minuman yang mengandung kafein.
Selain memilih makanan yang tepat, lakukan juga olahraga. Karena olahraga adalah cara terefektif untuk mempercepat pembakaran kalori. Plus, olahraga akan memperkuat otot-otot sehingga tumpukan lemak yang dibakar dapat terbentuk menjadi otot yang lebih padat. Ini artinya, tak ada ruang bagi lemak baru untuk menumpuk di bagian tubuh kita.
Makanan berlabel diet akan sangat membantu program penurunan berat badan
Teorinya: Label low-fat dan low-carb pada produk makanan dibuat dengan formulasi khusus untuk membuat program penurunan berat badan kita bisa berjalan lebih praktis.
Faktanya: Tulisan low-fat atau low-carb pada makanan diet yang kita beli sebenarnya tidak otomatis menunjukkan bahwa makanan tersebut rendah kalori. Sebuah penelitian juga mengungkapkan, ketika membeli makanan dengan label tersebut, yang terjadi kita justru mengonsumsinya lebih banyak dari makanan sejenis tanpa label.
"Angkanya cukup besar, bisa sampai 50 persen lebih banyak. Konsumen berpikir berapa banyak pun yang mereka makan, kalorinya tetap mini karena rendah lemak serta rendah karbohidrat,” papar Brian Wansink, PhD, yang melakukan penelitian ini bersama Pierre Chandon, PhD. Penelitian ini telah dipublikasi pada Journal of Marketing Research pada November 2006 lalu.
Jadi agar kita tidak diperdaya oleh persepsi sendiri, pastikan untuk tetap memerhatikan label nutrisi yang ada pada kemasan makanan. Perhatikan berapa banyak kalori yang ada per sajian makanan. Lalu bandingkan dengan produk sejenis yang tanpa tulisan low-fat atau low-carb.
Makanan berlemak akan membuat kita menjadi gemuk
Teorinya: Dalam per gram lemak ada sebanyak 9 kalori, sedangkan pada karbohidrat dan protein hanya terdapat 4 kalori per gramnya. Jadi agar program berat badan kita sukses, hindari segala bentuk lemak.
Faktanya: Tidak semua lemak adalah musuh dari lingkar pinggang kita. Sebab, ada beberapa jenis lemak yang justru dapat mempercepat penurunan berat badan. Plus pada prinsipnya, tubuh kita butuh lemak untuk membantu penyerapan beberapa jenis vitamin.
Lemak baik itu adalah monounsaturated fat (MUFA) dan polyunsaturated fat (PUFA). Keduanya tak hanya membuat rasa makanan kita lebih gurih tapi juga menyimpan rasa kenyang lebih lama. Ini bisa ditemukan pada minyak kanola, minyak biji matahari, dan minyak zaitun. Selain itu, kacang-kacangan dan ikan juga kaya akan lemak baik. Sebenarnya lemak-lemak ini tak hanya membuat pinggang kita tetap ramping, tapi juga menyelamatkan kita dari risiko serangan jantung. Jadi jangan langsung bermusuhan dengan lemak saat melakukan program diet.
Sumber: Kompas Female
Ciri-ciri Seorang Psikopat
DOKTOR John Clarke, doktor di bidang psikologi dari University of Sydney, Australia, yang bertahun-tahun menjadi psikolog kriminal,
mengingat hari di saat dia seketika itu sadar bahwa mungkin ada sejumlah psikopat di jutaan kantor di seluruh dunia. “Saya sedang menyampaikan kuliah psikologi kejahatan dan memberikan daftar ciri psikopat. Setelah selesai, seorang perempuan menghampiri dan berkata “Anda baru saja menggambarkan bos saya,” katanya kepada kantor berita Jerman (DPA).
Clarke juga penulis buku The Pocket Pscyho yang berisikan panduan singkat bagaimana melindungi diri dari psikopat organisasional menyatakan bahwa psikopat tidak hanya ada di penjara, di ruang sidang pengadilan, atau pada kisah thriller. Psikopat, baik laki-laki maupun perempuan, sedang berencana licik di tempat kerja, di seluruh dunia. Penelitian menyatakan bahwa satu persen populasi orang dewasa yang bekerja adalah psikopat di tempat kenanya. Psikopat seperti itu ada di kantor besar maupun kecil, dia ada di ruang rapat dewan maupun di lantai-lantai toko.
Para psikopat bersembunyi melalui berbohong, mencurangi, mencuri, memanipulasi, mengorbankan, dan menghancurkan rekan kerja. Semuanya dilakukan tanpa rasa bersalah maupun penyesalan. Lebih dalam lagi, ia menilai, mereka yang disebut organisasional psikopat, berkembang pesat di dunia bisnis, karena kezaliman dan nafsu mereka tidak saja mereka salah artikan sebagai ambisi dan keterampilan memimpin, namun juga sebagai sesuatu yang dihargai melalui promosi, bonus, dan kenaikan upah.
Psikopat tempat kerja akan melakukan apa saja untuk mendapatkan kekuasaan, status, dan upah yang mereka inginkan. “Mereka berpikir layaknya psikopat kriminal. Mereka berusaha sekeras- kerasnya demi mereka sendiri. Perbedaan keduanya adalah, psikopat kriminal menghancurkan korban secara fisik, sedangkan psikopat tempat kerja menghancurkan korbannya secara psikologis,” ujarnya.
Berikut ini beberapa ciri yang mungkin dapat menjadi isyarat adanya gangguan kepribadian psikopat:
1. Pada awalnya menampilkan sikap yang menarik, cenderung dibuat-buat, memesona, dan menebarkan sikap hangat. Inilah yang membuat orang mudah memercayainya, dan dengan kepercayaan itu mereka mencelakai atau menipu korbannya.
2. Beranggapan dirinya yang paling penting dan harus diistimewakan, semuanya berpusat pada dirinya, pokoknya untuk saya, pokoknya milik saya, pokoknya saya dan saya.
3. Sering memperlihatkan perlakuan yang impulsif (meledak-ledak), sulit menunda dan mengendalikan emosi. Kalau punya keinginan harus sekarang, kalau tidak akan marah atau mengamuk.
4. Hubungan pertemanan atau hubungan sosial yang singkat, sering ganti-ganti pasangan asmara atau ganti-ganti pekerjaan.
5. Sering berbohong, menipu, dan mengkhianati.
6. Kurang tanggung jawab atas perbuatannya, berani mengambil keputusan berisiko dan tidak dapat belajar dari pengalaman, selalu diulang terus, meskipun telah diberi hukuman atau peringatan.
7. Kurang mampu merasakan perasaan orang lain, tidak peduli orang lain menderita.
8.Cenderung menyalahkan orang lain untuk apa yang telah dilakukannya.
Lima tahap mendiagnosis psikopat
1. Mencocokkan kepribadian pasien dengan 20 kriteria yang ditetapkan Prof. Hare. Pencocokan ini dilakukan dengan cara mewawancara keluarga dan orang-orang terdekat pasien, pengaduan korban, atau pengamatan perilaku pasien dari waktu ke waktu.
2. Memeriksa kesehatan otak dan tubuh lewat pemindaian menggunakan elektroensefalogram, MRI, dan pemeriksaan kesehatan secara lengkap. Hal ini dilakukan karena menurut penelitian gambar hasil PET (positron emission tomography) perbandingan orang normal, pembunuh spontan, dan pembunuh terencana berdarah dingin menunjukkan perbedaan aktivitas otak di bagian prefrontal cortex yang rendah. Bagian otak lobus frontal dipercaya sebagai bagian yang membentuk kepribadian.
3. Wawancara menggunakan metode DSM IV (The American Psychiatric Association Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder versi IV) yang dianggap berhasil untuk menentukan kepribadian antisosial.
4. Memerhatikan gejala kepribadian pasien. Biasanya sejak usia pasien 15 tahun mulai menunjukkan tanda-tanda gangguan kejiwaan.
5. Melakukan psikotes. Psikopat biasanya memiliki IQ yang tinggi.
Gejala-gejala psikopat
1. Sering berbohong, fasih, dan dangkal. Psikopat sering pandai melucu dan pintar bicara, secara khas berusaha tampil dengan pengetahuan di bidang sosiologi, psikiatri, kedokteran, psikologi, filsafat, puisi, sastra, dan lain-lain. Sering kali pandai mengarang cerita yang membuatnya positif, dan bila ketahuan berbohong mereka tak peduli dan akan menutupinya.
2. Egosentris dan menganggap dirinya hebat.
3. Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah. Meski kadang psikopat mengakui perbuatannya, ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk peduli.
4. Senang melakukan pelanggaran dan bermasalah perilaku di masa kecil.
5. Sikap antisosial di usia dewasa.
6. Kurang empati. Bagi psikopat memotong kepala ayam dan memotong kepala orang, tidak ada bedanya.
7. Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah.
8. Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Untuk psikopat tidak ada waktu untuk menimbang baik- buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuat atau memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik, dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.
9. Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
10. Manipulatif dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki respons fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang, gemetar bagi psikopat hal ini tidak berlaku. Karena itu, psikopat sering disebut dengan istilah “dingin”.
11. Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.
Ada perbedaan antara kepribadian psikopat dan perilaku antisosial. Perbedaan itu ditunjukkan oleh intensitasnya. Psikopat berlangsung terus- menerus, dari masa kanak-kanak hingga lanjut usia. Sedangkan perilaku antisosial hanya ditunjukkan pada momen-momen tertentu. Penderita psikopat biasanya laki-laki, tetapi tidak menutup kemungkinan diderita oleh kaum perempuan.
Banyak reaksi timbul di masyarakat akibat ketidaktahuan tentang penyembuhan psikopat. Masyarakat mencoba melindungi diri melalui hukum perundang-undangan. Di Belanda, Undang-Undang Antipsikopat diluncurkan dua kali pada abad ke-20 dan di tahun 2002. Demikian pula di Amerika Serikat, hukum antipsikopat dimulai tahun 1930-an yang ditujukan pada Sex Offenders. (Dadang Gusyana, S.Si. & Irna Safira Inayah, S.Si.)
Sumber: Kaskus
mengingat hari di saat dia seketika itu sadar bahwa mungkin ada sejumlah psikopat di jutaan kantor di seluruh dunia. “Saya sedang menyampaikan kuliah psikologi kejahatan dan memberikan daftar ciri psikopat. Setelah selesai, seorang perempuan menghampiri dan berkata “Anda baru saja menggambarkan bos saya,” katanya kepada kantor berita Jerman (DPA).
Clarke juga penulis buku The Pocket Pscyho yang berisikan panduan singkat bagaimana melindungi diri dari psikopat organisasional menyatakan bahwa psikopat tidak hanya ada di penjara, di ruang sidang pengadilan, atau pada kisah thriller. Psikopat, baik laki-laki maupun perempuan, sedang berencana licik di tempat kerja, di seluruh dunia. Penelitian menyatakan bahwa satu persen populasi orang dewasa yang bekerja adalah psikopat di tempat kenanya. Psikopat seperti itu ada di kantor besar maupun kecil, dia ada di ruang rapat dewan maupun di lantai-lantai toko.
Para psikopat bersembunyi melalui berbohong, mencurangi, mencuri, memanipulasi, mengorbankan, dan menghancurkan rekan kerja. Semuanya dilakukan tanpa rasa bersalah maupun penyesalan. Lebih dalam lagi, ia menilai, mereka yang disebut organisasional psikopat, berkembang pesat di dunia bisnis, karena kezaliman dan nafsu mereka tidak saja mereka salah artikan sebagai ambisi dan keterampilan memimpin, namun juga sebagai sesuatu yang dihargai melalui promosi, bonus, dan kenaikan upah.
Psikopat tempat kerja akan melakukan apa saja untuk mendapatkan kekuasaan, status, dan upah yang mereka inginkan. “Mereka berpikir layaknya psikopat kriminal. Mereka berusaha sekeras- kerasnya demi mereka sendiri. Perbedaan keduanya adalah, psikopat kriminal menghancurkan korban secara fisik, sedangkan psikopat tempat kerja menghancurkan korbannya secara psikologis,” ujarnya.
Berikut ini beberapa ciri yang mungkin dapat menjadi isyarat adanya gangguan kepribadian psikopat:
1. Pada awalnya menampilkan sikap yang menarik, cenderung dibuat-buat, memesona, dan menebarkan sikap hangat. Inilah yang membuat orang mudah memercayainya, dan dengan kepercayaan itu mereka mencelakai atau menipu korbannya.
2. Beranggapan dirinya yang paling penting dan harus diistimewakan, semuanya berpusat pada dirinya, pokoknya untuk saya, pokoknya milik saya, pokoknya saya dan saya.
3. Sering memperlihatkan perlakuan yang impulsif (meledak-ledak), sulit menunda dan mengendalikan emosi. Kalau punya keinginan harus sekarang, kalau tidak akan marah atau mengamuk.
4. Hubungan pertemanan atau hubungan sosial yang singkat, sering ganti-ganti pasangan asmara atau ganti-ganti pekerjaan.
5. Sering berbohong, menipu, dan mengkhianati.
6. Kurang tanggung jawab atas perbuatannya, berani mengambil keputusan berisiko dan tidak dapat belajar dari pengalaman, selalu diulang terus, meskipun telah diberi hukuman atau peringatan.
7. Kurang mampu merasakan perasaan orang lain, tidak peduli orang lain menderita.
8.Cenderung menyalahkan orang lain untuk apa yang telah dilakukannya.
Lima tahap mendiagnosis psikopat
1. Mencocokkan kepribadian pasien dengan 20 kriteria yang ditetapkan Prof. Hare. Pencocokan ini dilakukan dengan cara mewawancara keluarga dan orang-orang terdekat pasien, pengaduan korban, atau pengamatan perilaku pasien dari waktu ke waktu.
2. Memeriksa kesehatan otak dan tubuh lewat pemindaian menggunakan elektroensefalogram, MRI, dan pemeriksaan kesehatan secara lengkap. Hal ini dilakukan karena menurut penelitian gambar hasil PET (positron emission tomography) perbandingan orang normal, pembunuh spontan, dan pembunuh terencana berdarah dingin menunjukkan perbedaan aktivitas otak di bagian prefrontal cortex yang rendah. Bagian otak lobus frontal dipercaya sebagai bagian yang membentuk kepribadian.
3. Wawancara menggunakan metode DSM IV (The American Psychiatric Association Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder versi IV) yang dianggap berhasil untuk menentukan kepribadian antisosial.
4. Memerhatikan gejala kepribadian pasien. Biasanya sejak usia pasien 15 tahun mulai menunjukkan tanda-tanda gangguan kejiwaan.
5. Melakukan psikotes. Psikopat biasanya memiliki IQ yang tinggi.
Gejala-gejala psikopat
1. Sering berbohong, fasih, dan dangkal. Psikopat sering pandai melucu dan pintar bicara, secara khas berusaha tampil dengan pengetahuan di bidang sosiologi, psikiatri, kedokteran, psikologi, filsafat, puisi, sastra, dan lain-lain. Sering kali pandai mengarang cerita yang membuatnya positif, dan bila ketahuan berbohong mereka tak peduli dan akan menutupinya.
2. Egosentris dan menganggap dirinya hebat.
3. Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah. Meski kadang psikopat mengakui perbuatannya, ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk peduli.
4. Senang melakukan pelanggaran dan bermasalah perilaku di masa kecil.
5. Sikap antisosial di usia dewasa.
6. Kurang empati. Bagi psikopat memotong kepala ayam dan memotong kepala orang, tidak ada bedanya.
7. Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah.
8. Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Untuk psikopat tidak ada waktu untuk menimbang baik- buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuat atau memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik, dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.
9. Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
10. Manipulatif dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki respons fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang, gemetar bagi psikopat hal ini tidak berlaku. Karena itu, psikopat sering disebut dengan istilah “dingin”.
11. Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.
Ada perbedaan antara kepribadian psikopat dan perilaku antisosial. Perbedaan itu ditunjukkan oleh intensitasnya. Psikopat berlangsung terus- menerus, dari masa kanak-kanak hingga lanjut usia. Sedangkan perilaku antisosial hanya ditunjukkan pada momen-momen tertentu. Penderita psikopat biasanya laki-laki, tetapi tidak menutup kemungkinan diderita oleh kaum perempuan.
Banyak reaksi timbul di masyarakat akibat ketidaktahuan tentang penyembuhan psikopat. Masyarakat mencoba melindungi diri melalui hukum perundang-undangan. Di Belanda, Undang-Undang Antipsikopat diluncurkan dua kali pada abad ke-20 dan di tahun 2002. Demikian pula di Amerika Serikat, hukum antipsikopat dimulai tahun 1930-an yang ditujukan pada Sex Offenders. (Dadang Gusyana, S.Si. & Irna Safira Inayah, S.Si.)
Sumber: Kaskus
Tips Meningkatkan Motivasi Diri Pemenang
Oleh Vincent Gasperz dalam bukunya Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis, yaitu :
- Jangan pernah memotong sesuatu yang dapat dibuka ikatannya.
- Lihatlah masalah sebagai kesempatan untuk pertumbuhan dan penguasaan diri.
- Jadilah ahli dalam manajemen waktu.
- Nilailah keberhasilanmu dengan menggunakan tolok ukur seberapa banyak engkau menikmati kedamaian, kesehatan, dan kasih sayang.
- Jangan tunda pelaksanaan gagasan (ide-ide) yang baik. Kemungkinan ada orang lain yang baru saja memikirkannya juga. Sukses datang kepada orang yang bertindak terlebih dahulu.
- Berhati-hatilah terhadap orang yang mengatakan kepadamu betapa ia itu jujur.
- Ingatlah bahwa pemenang melakukan apa yang tidak mau dilakukan oleh pecundang.
- Carilah peluang, bukan rasa aman. Kapal di pelabuhan memang aman, tetapi pada waktunya bagian bawahnya akan rusak berkarat.
- Jalanilah hidupmu sedemikian rupa sehingga tulisan di batu nisanmu dapat berbunyi: “Tidak Ada Penyesalan”.
- Usahakan mencapai keunggulan, bukan kesempurnaan.
- Beri orang kesempatan kedua, tetapi jangan kesempatan ketiga.
- Belajarlah mengenali hal-hal yang tidak berkaitan, kemudian abaikan!
- Jangan lupa, kebutuhan emosional terbesar seseorang adalah untuk merasa dihargai.
- Habiskan lebih sedikit waktu untuk membahas siapa yang benar, dan lebih banyak waktu untuk membahas apa yang benar!
- Pekerjakan orang yang lebih pandai darimu.
- Jangan membakar jembatan, engkau akan heran betapa sering engkau harus menyeberangi sungai yang sama.
- Jagalah agar ekspektasi (harapan-harapan) tetap tinggi.
- Jangan gunakan waktu dan/atau kata dengan ceroboh, keduanya tidak dapat diperoleh kembali.
- Jadilah orang yang berani dan tabah! Sewaktu mengingat kembali kehidupan yang telah lewat, engkau akan lebih menyesali hal-hal yang tidak dilakukan, daripada hal-hal yang telah dilakukan pada masa lalu.
- Evaluasi prestasimu berdasarkan standarmu sendiri, bukan standar orang lain.
- Berusahalah untuk tetap hidup lebih berarti, dari pada hidup lebih lama.
- Jadilah orang yang tegas, walaupun itu berarti engkau kadang-kadang keliru.
- Tentukanlah sikapmu, jangan biarkan orang lain menentukannya untukmu.
- Lupakan Panitia! Gagasan baru yang mengubah dunia selalu datang dari satu orang yang mau bekerja sama dengan orang lain, bukan melalui upacara-upacara!
- Berikanlah upah yang sama untuk pekerjaan yang sama, tanpa memandang hal-hal yang lain.
- Jangan biarkan hartamu memilikimu!
- Jagalah reputasimu! Reputasi adalah modal yang paling berharga.
- Perbaiki prestasimu melalui memperbaiki sikap dan kemampuanmu.
- Kerjakan dengan benar pada kesempatan pertama.
- Jangan pernah meremehkan kekuatan kata atau perbuatan yang baik.
- Jangan takut untuk mengatakan: “Saya tidak tahu”, “Maafkan Saya”, “Saya yang membuat kesalahan itu”, “Saya memerlukan bantuan Anda”.
- Pikiranmu hanya dapat menyimpan satu pikiran pada satu kesempatan, oleh karena itu jadikanlah itu pikiran yang positif dan konstruktif.
- Jangan pernah mencabut/mematikan harapan seseorang, mungkin hanya itulah yang dimilikinya!
- Sesudah bekerja keras untuk mendapatkan apa yang engkau inginkan, luangkanlah waktu untuk menikmatinya!
Sampai Kapan TTM Bisa Bertahan?
Tak semua perempuan mau berkomitmen dalam menjalani hubungan berpasangan. Pilihan ini kembali kepada pribadi yang dipengaruhi berbagai hal dalam pengalaman hidupnya. Teman tapi mesra pun kemudian menjadi pilihan dalam berhubungan. Perilaku ini bukan sekadar gaya hidup, tetapi lebih pada pilihan orang dewasa yang sudah memahami dan menerima berbagai konsekuensinya.
Kisah teman tapi mesra (TTM) dalam film No Strings Attached menggambarkan pilihan sikap ini. Adam (Ashton Kutcher) dan Emma (Natalie Portman) yang berstatus lajang memilih gaya hubungan berpasangan ini. Bukan hal yang mudah bertahan sebagai TTM yang dilarang cemburu, selalu ingin tahu, apalagi berkomitmen. Pergulatan emosi sangat mungkin terjadi dalam menjalani hubungan yang tak selamanya mudah ini. Namun, ini terjadi dalam film. Sebuah naskah yang ditulis dengan menarik, nakal, dan humoris oleh Elizabeth Meriwether. Lantas bagaimana dengan kehidupan nyata?
Rima (25, bukan nama sebenarnya), profesional muda, mengaku menikmati menjalani hubungan TTM dengan sahabat masa sekolahnya selama 10 tahun terakhir. "TTM adalah pilihan hidup seseorang, pilihan personal, tetapi risiko tanggung sendiri," katanya.
Aturannya jelas, kata Rima, tidak boleh jatuh cinta, termasuk tidak boleh cemburu, selalu ingin tahu kegiatan pasangan setiap hari, dan berbagai perilaku hubungan percintaan dengan komitmen pada umumnya.
Alasan TTM beragam, mulai adanya kesamaan kegemaran, kedekatan yang bikin keduanya merasa klop (terutama yang berawal dari pertemanan atau persahabatan), mengusir kebosanan dari rutinitas harian, aktivitas spontan yang bikin hidup lebih berwarna, sampai berbagai kesenangan dan sensasi lain yang dinikmati pasangan TTM-an.
"Kegiatan bersama TTM kemudian menjadi kebiasaan. Selama keduanya punya waktu dan alasan kepada pasangan masing-masing," ujar Rima, yang juga menjalani kehidupan pernikahan.
Menjaga rahasia agar tak kepergokSeseorang yang menjalani hubungan TTM harus pintar menjaga rahasia dan berbagai aktivitas tersembunyinya, terutama bagi seseorang yang punya komitmen berhubungan. Kerahasiaan inilah yang menjadi pertimbangan bagi Vena (29, bukan nama sebenarnya), karyawan swasta, untuk tidak memilih terjebak dalam hubungan TTM. "Ribet kayaknya, dan takut ketahuan, ah, nantinya," katanya.
Sementara Rima punya pengalaman berbeda. Teman atau keluarga mengenal pasangan TTM-nya, tetapi sama sekali tak mencurigai hubungannya dengan pasangan TTM-nya ini. "Hanya sahabat saya dan sahabat dia yang mengetahui hubungan TTM ini," ujarnya.
Menghabiskan waktu dan uang"TTM spends time and money," ucap Rima. Bagaimanapun, hubungan TTM membutuhkan aktivitas bersama yang menuntut waktu dan biaya. Alhasil, perlu dana ekstra untuk menjalani hubungan tanpa komitmen ini. Jangan heran pengeluaran membengkak karena kebiasaan atau perilaku TTM-an seperti ini. Meski demikian, kata Rima, menjalani TTM membuat dirinya merasa memiliki sisi kehidupan lain yang bikin tambah bergairah.
Konsekuensinya, bertahan berhubungan dengan teman, mesra tetapi tanpa pernah menghadirkan cinta, atau mengakhirinya saat sudah mulai ada cinta, baik dengan berani melupakan atau justru memilih berkomitmen dengannya. Kembali, ini adalah pilihan yang teramat personal.
Sumber: Kompas Female
Kisah teman tapi mesra (TTM) dalam film No Strings Attached menggambarkan pilihan sikap ini. Adam (Ashton Kutcher) dan Emma (Natalie Portman) yang berstatus lajang memilih gaya hubungan berpasangan ini. Bukan hal yang mudah bertahan sebagai TTM yang dilarang cemburu, selalu ingin tahu, apalagi berkomitmen. Pergulatan emosi sangat mungkin terjadi dalam menjalani hubungan yang tak selamanya mudah ini. Namun, ini terjadi dalam film. Sebuah naskah yang ditulis dengan menarik, nakal, dan humoris oleh Elizabeth Meriwether. Lantas bagaimana dengan kehidupan nyata?
Rima (25, bukan nama sebenarnya), profesional muda, mengaku menikmati menjalani hubungan TTM dengan sahabat masa sekolahnya selama 10 tahun terakhir. "TTM adalah pilihan hidup seseorang, pilihan personal, tetapi risiko tanggung sendiri," katanya.
Aturannya jelas, kata Rima, tidak boleh jatuh cinta, termasuk tidak boleh cemburu, selalu ingin tahu kegiatan pasangan setiap hari, dan berbagai perilaku hubungan percintaan dengan komitmen pada umumnya.
Alasan TTM beragam, mulai adanya kesamaan kegemaran, kedekatan yang bikin keduanya merasa klop (terutama yang berawal dari pertemanan atau persahabatan), mengusir kebosanan dari rutinitas harian, aktivitas spontan yang bikin hidup lebih berwarna, sampai berbagai kesenangan dan sensasi lain yang dinikmati pasangan TTM-an.
"Kegiatan bersama TTM kemudian menjadi kebiasaan. Selama keduanya punya waktu dan alasan kepada pasangan masing-masing," ujar Rima, yang juga menjalani kehidupan pernikahan.
Menjaga rahasia agar tak kepergokSeseorang yang menjalani hubungan TTM harus pintar menjaga rahasia dan berbagai aktivitas tersembunyinya, terutama bagi seseorang yang punya komitmen berhubungan. Kerahasiaan inilah yang menjadi pertimbangan bagi Vena (29, bukan nama sebenarnya), karyawan swasta, untuk tidak memilih terjebak dalam hubungan TTM. "Ribet kayaknya, dan takut ketahuan, ah, nantinya," katanya.
Sementara Rima punya pengalaman berbeda. Teman atau keluarga mengenal pasangan TTM-nya, tetapi sama sekali tak mencurigai hubungannya dengan pasangan TTM-nya ini. "Hanya sahabat saya dan sahabat dia yang mengetahui hubungan TTM ini," ujarnya.
Menghabiskan waktu dan uang"TTM spends time and money," ucap Rima. Bagaimanapun, hubungan TTM membutuhkan aktivitas bersama yang menuntut waktu dan biaya. Alhasil, perlu dana ekstra untuk menjalani hubungan tanpa komitmen ini. Jangan heran pengeluaran membengkak karena kebiasaan atau perilaku TTM-an seperti ini. Meski demikian, kata Rima, menjalani TTM membuat dirinya merasa memiliki sisi kehidupan lain yang bikin tambah bergairah.
Konsekuensinya, bertahan berhubungan dengan teman, mesra tetapi tanpa pernah menghadirkan cinta, atau mengakhirinya saat sudah mulai ada cinta, baik dengan berani melupakan atau justru memilih berkomitmen dengannya. Kembali, ini adalah pilihan yang teramat personal.
Sumber: Kompas Female
Langganan:
Postingan (Atom)